Jayapura – Ketua Komisi IV DPR Papua yang membidangi Infrastruktur, Herlin Beatrix Monim, SE mengungkapkan, jika Pemprov Papua melalui Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi Papua berencana untuk mendorong pembangunan Smelter di Timika, Kabupaten Mimika.
“Yang menjadi menarik adalah kali ini kami mendorong untuk rencana pembangunan Smelter pada Dinas ESDM Papua,” umgkap Ketua Komisi IV DPR Papua, Herlin Beatrix Monim kepada Wartawan, usai Rapat Kerja Bersama Mitra OPD yakni Dinas ESDM Papua di Hotel Horison Kota Jayapura, Rabu malam 17 Nopember 2021.
Apalagi, lanjut Beatrix Monim, pembangunan Smelter di Papua itu merupakan aspirasi dari masyarakat, sehingga harus mengalokasikan anggaran dan tidak boleh menunda waktu untuk pembangunan Smelter itu.
“Jadi, kita harus bergerak cepat, karena beberapa tahun kemudian Smelter harus dibangun yang didukung oleh Menteri BKPM dengan mulai dari sekarang, dari kegiatan sosialisasi, pembentuk tim terpadu untuk mempercepat pembangunan Smelter termasuk amdalnya,” jelasnya.
Namun diakui, jika saat ini memang belum dianggarkan, sehingga Komisi IV DPR Papua bersama Dinas ESDM Papua bakal mendorong anggaran untuk dimasukan dalam penganggaran pada APBD 2022.
Menurut Politisi NasDem itu, jika pembangunan Smelter di Papua ini, tentu menjadi hal sangat menarik dan diharapkan menjadi program prioritas, karena keberlangsungan belanja daerah ini, tentu harus didukung dengan pendapatan asli daerah (PAD). Apalagi, pada tahun 2022, diprediksi akan terjadi penurunan signifikan terhadap transfer daerah, sehingga harus menggenjot PAD. Apalagi, kontribusi PAD di Papua ini, sumber terbesarnya adalah sektor pertambangan.
Untuk itu, tandas Beatrix Monim, Komisi IV DPR Papua akan mendorong Dinas ESDM Papua untuk diberikan alokasi anggaran yang cukup untuk bisa menggenjot PAD.
“PAD ini salah satunya dengan pembangunan Smelter. Jika itu jadi, kan tidak butuh waktu lama pembangunan itu dipersiapkan. Namun, ada kawasan – kawasan ekonomi dan industry yang mesti didorong terutama di Timika, sebab Kabupaten Mimika yang memiliki kekayaan alam,” ujar Beatrix Monim dengan wajah berseri seri.
Menurutnya, dengan adanya tim terpadu itu, maka mereka melakukan kajian – kajian bersama untuk menentukan kawasan ekonomi khusus tersebut.
Ditegaskannya, dengan adanya pembangunan Smelter di Papua ini, tentu saja diharapkan mampu menjadi factor pendongkrak pertumbuhan ekonomi di Papua, termasuk penyerapan tenaga kerja.
“Namun, dalam penyerapan tenaga kerja itu, kami tidak mau Orang Asli Papua sebagai pekerja lepas saja, tapi kita mau mereka juga memiliki SDM yang cukup. Apalagi, kita punya anak-anak yang sudah dipersiapkan hingga kuliah diluar negeri maupun dalam negeri, namun butuh tenaga kerja yang lebih banyak lag,” tegasnya.
“Jadi kita harus bicarakan dan kita tidak bisa menutup diri berinvestasi di Papua, karena sumber daya alam kita sangat besar, namun dibicarakan baik dengan rakyat sehingga mereka dapat manfaat dari program yang dibuat oleh pemerintah daerah,” sambungnya. (Tiara).