JAYAPURA – Lima hari lagi penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX akan ditutup secara resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin di Stadion Lukas Enembe, Jumat, 15 Oktober 2021.
Sebelum kembali ke daerah masing-masing, peserta PON wajib untuk mengunjungi lokasi pameran/festival budaya Papua di Pantai Holtekamp, Kota Jayapura.
Festival budaya Papua dengan thema “Sa Papua Sa Cinta Budaya” tersebut menghadirkan berbagai souvenir yang patut untuk dibeli khususnya untuk para pengunjung ataupun kontingen dari berbagai provinsi.
Yakni lukisan khas Papua maupun noken yang dijual oleh mama-mama atau seniman dari berbagai daerah di Papua dan Papua Barat.
Ketua Panitia Richard Waromi mengatakan, antusian dari mama-mama atau seniman untuk pamerakan hasil karnya sangat tinggi. Terbukti, sampai acara pembukaan, Sabtu (9/10) masih ada peserta yang mendaftar.
Richard mengatakan, pameran atau festival yang diadakan oleh Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) untuk menumbuh kembangkan cinta kepada budaya, adat istiadat Papua.
Karena itu, pameran ini diselenggarakan dengan mengusung thema “Saya Papua, Sa Cinta Budaya”.
Sementara itu, Ketua Umum KSBN Pusat Hendardji Soepandji, mengapresiasi festival atau pameran yang diselenggarakan oleh KBSN Papua.
Menurutnya, multi event empat tahunan yang diselenggarakan di bumi Cendarawaih sangat baik dengan menampilkan unsur-unsur budaya Papua dari berbagai suku.
“Saya memberikan apresiasi kepada pemerintah Papua dan KSBN yang sudah menonjolkan unsur-unsur budaya selama penyelenggaraan PON,” katanya.
Dikatakan, budaya adalah jantungnya kehidupan, juga indentitas dan karakter bangsa. Kemajuan sebuah peradaban bangsa bisa dilihat implementasi dalam kehidupan sehari hari.
Seorang penjual souvenir dari Kabupaten Sarmi mengaku, dirinya menyediakan berbagai hasil karya untuk referensi oleh-oleh bagi pengunjung ataupun kontingen PON.
“Jadi kita dari Kabupaten Sarmi jadikan gelaran PON XX sebagai ajang promosi. Kita menyediakan tas noken sebagai cinderamata dengan harga yang terjangkau. Tas noken sudah lama dikenal sebagai cinderamata khas Papua,” katanya yang tak ingin namanya disebutkan.
