Jayapura – Anggota DPR Papua, Mathea Mamoyou, SSos menghadiri acara
Silaturahmi Bersama Majelis Taklim Babussalam, Tanah Hitam, Abepura, Kota Jayapura, Sabtu 28 Agustus 2021.
Dalam acara silaturahmi itu, Mathea Mamoyou mengaku terharu karena mendapat sambutan yang begitu ramah dan hangat dari sekelompok ibu ibu pengajian Majelis Taklim Babussalam Tanah Hitam, Abepura.
Menurut Mathea, sapaan akrab anggota Komisi IV DPR Papua ini, meskipun berbeda keyakinan, tapi di mata Tuhan kita semua sama. Sehingga perbedaan keyaminan itu bukan rintangan untuk selalu berbuat baik dan saling membantu, khususnya sesama kaum perempuan yang ada di Bumi Cenderawasih ini.
Sebab, mantan aktivis perempuan ini menilai, kelompok – kelompok perempuan yang ada di lingkungan agama, baik majelis Taklim, kelompok perempuan gereja dan tempat ibadah lain, kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Sosial, Kependudukan dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua.
Bahkan, Mathea Mamoyou menilai upaya pemberdayaan terhadap perempuan ini, ternyata di sudut – sudut kota kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah, khususnya dari Dinas Sosial, Kependudukan dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua.
“Saya harap pemerintah dapat melihat sampai ke pelosok, tidak boleh dibeda-bedakan. Ada kelompok ibu – ibu yang berjuang, perjuangan mereka ini doa. Mereka berdoa untuk kita semua, untuk pribadi, rumah ibadah mereka dan untuk kita semua. Pasti banyak majelis taklim,” kata Mathea Mamoyou kepada sejumlah Wartawan dalam acara Silaturahmi Bersama Majelis Taklim Babussalam, Tanah Hitam, Abepura, Kota Jayapura, Sabtu, 28 Agustus 2021.
Untuk itu, Mathea Mamoyou menyarankan kepada pemerintah daerah memiliki daftar majelis taklim pengajian, termasuk gereja dan agama lain yang ada kaum perempaun dalam suatu wadah atau organisasi yang perlu diperhatikan.
“Hari ini, saya bersyukur sekali karena ibu ibu pengajian Majelis Taklim Babussalam Tanah Hitam Abepura ini menerima saya dengan baik dan ramah. Memang dari awal kita tidak saling mengenal, tapi Tuhan memberikan jalan dan kesempatan sehingga kita bisa bersama-sama bertemu ditempat ini,” ungkap Anggota Komisi IV DPR Papua itu.
Sehingga sebagai mantan aktivis perempuan, tentu ia akan berupaya untuk memperjuangkan kaum perempuan yang sebenarnya kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah.
“Kalaupun saya ada di komisi lain, tapi dalam kunjungan saya di beberapa di lapangan, saya lebih banyak melihat kaum perempuan. Saya di komisi IV, tapi disini saya tidak berbicara infrastruktur tapi lebih kepada kepedulian saya sesama kaum perempuan. Hari ini saya bersyukur dengan ibu – ibu pengajian yang telah mendoakan kita semua yang ada di tempat ini,” ujar Mathea.
Untuk itulah, Politisi PDI -Perjuangan ini memilih untuk melakukan silaturahmi, sekaligus menjaring aspirasi dari mereka. Sebab, peran perempuan dalam pembangunan ini, sangat strategis sekali.
Apalagi, tandas Mathea Mamoyou, keterlibatan perempuan menjadi syarat mutlak dalam upaya mewujudkan
pembangunan yang berkeadilan. Negara tidak mungkin sejahtera jika para perempuannya dibiarkan tertinggal, tersisihkan dan tertindas.
Sementara itu, Ketua Majelis Taklim Babussalam Tanah Hitam, Abepura, Kota Jayapura, Hj. Rahma menyampaikan terima kasih kepada Anggota DPR Papua, Mathea Mamoyou yang sudah bersedia berkunjung ke majelis taklimnya
“Harapan kami, semoga dengan kedatangan ibu ke sini, ini bukan yang pertama dan terakhir, tapi kami berharap kedepannya ibu bisa luangkan waktu lagi untuk datang ke sini. Bahkan kalau bisa
dapat diikuti anggota dewan yang lainnya untuk turun ke masyarakat agar dapat menyerap aspirasi dari kami. Selain itu juga ada perhatian dari pemerintah untuk majelis taklim. Sekali lagi terimakasih ibu Mathea, semoga selalu diberi kesehatan, dan rezekinya makin berkah dan berlimpah,” tuturnya.
Usai silaturahmi, Mathea Mamoyou memberikan cindramata berupa kain batik sebanyak 25, pics kepada ibu-ibu Majelsi Taklim Babussalam, Tanah Hitam yang nantinya di jahit untuk dijadikan gamis.
Mathea menambahkan, jika pemberian kain batik ini jangan dilihat dari seberapa nilainya atau sebarapa banyak jumlahnya, tapi inilah bentuk awal kebersamaan serta kepedulian yang kita dibangun saat ini.
“Jangan dilihat dari nilainya, tapi inilah bentuk kepedulian kami. Namun yang terpenting hubungan silaturahmi ini tetap terjalin,” tutup Mathea Mamoyou. (Tiara).