Sentani – Materi yang akan di bahas oleh peserta Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) dalam serasehan di kampung-kampung hendaknya disesuaikan dengan lokasi serasehan.
Demikian dikemukakan, Koordinator Dewan Adat Suku (DAS) Kabupaten Jayapura yang juga sebagai pengurus Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) pusat, Daniel Toto kepada awak media di Aula Lantai I Kantor Bupati Jayapura, Selasa (11/10/2022).
Dirinya mencontohkan, jika materi yang hendak dibahas oleh peserta KMAN pada saat serasehan adalah mengenai perlindungan kawasan laut dan batas-batas laut antar suku maka sedianya bisa di bahas di Kampung Kayu Pulo Kota Jayapura sebab kampung tersebut berada di laut.
Selain itu, jika materi yang hendak dibahas adalah mengenai perlindungan danau bersama biotanya, maka sudah tentu materi tersebut di bahas oleh peserta yang mengikuti serasehan di salah satu kampung di Danau Sentani.
“Jika materi pembahasan tentang perlindungan kawasan laut ditentukan untuk dibahas di Kampung Kayu Pulo, maka semua tokoh dan masyarakat adat dari Ormu sampai Demta bisa diarahkan kesana,” tandasnya.
Sementara disinggung mengenai dukungan DAS terhadap pelakasanaan KMAN VI, Toto menyatakan bahwa, 9 Das bersama dengan semua masyarakat adatnya siap memberikan dukungan dan juga siap mengsuskeskan KMAN VI di Kabupaten Jayapura.
Dijelaskan, penentuan Kabupaten Jayapura sebagai tuan rumah itu diputuskan dan ditetapkan pada KMAN V, 5 tahun yang lalu. Oleh sebab itu, Kabupaten Jayapura sebagai tuan rumah untuk agenda adat lima tahunan ini hendaknya menata dengan baik supaya hasil yang dicapai benar-benar memberi proteksi terhadap adat.
“Marilah kita sesama masyarakat adat dari 9 wilayah adat memberikan dukungan terhadap KMAN, sekalipun pelaksanaan di pusatkan di DAS Bhuyaka, tetapi sebenarnya ini adalah momentnya kita semua,” pungkas koordinator DAS Kabupaten Jayapura.