KEEROM, – Masyarakat dari Pegunungan Bintang yang berdomisili di Kabupaten Keerom telah menyatakan dukungan dengan melakukan kontrak politik untuk memenangkan pasangan nomor urut 01, Muh. Markum – Malensius Malen (MAMA) pada Pilkada di Kabupaten Keerom.
Ketua Tim Pemenangan pasangan MAMA, Tokoh Pemuda asal Pegunungan Bintang, Jhoni Hiktaop mengatakan, seluruh masyarakat Pegubin yang ada di Kabupaten Keerom berkomitmen 100 persen memberikan hak suara kami kepada pasangan MAMA.
“Kami masyarakat Pegubin di keerom yang terdaftar sebagai DPT berjumlah 1.314 sah milik pasangan MAMA dalam Pilkada 9 Desember 2020 mendatang,” tegas Jhoni dihadapan pasangan MAMA.
Hanya saja, dalam kontrak politik, Jhoni meminta kepada kedua pasangan ini agar Kampung Kaibo, Asiaman bisa dimekarkan dan dapat diberikan penerangan listrik, jalan, perumahan, dan juga dalam penerimaan CPNS setiap tahunnya.
“Itu yang menjadi harapan kami kepada pasangan MAMA apabila terpilih nantinya, bahkan yang menjadi kerinduan kami masyarakat Pegunungan Bintang saat ini yakni penerangan. Mengingat sejauh ini belum ada listrik di kampung kami,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga berharap ada bantuan yang diberikan agar penerangan listrik dapat mereka kerjakan secara swadaya.
Sementara mengenai kemenangan, Jhoni berjanji bahwa tidak ada satu suara masyarakat pegunungan Bintang yang masuk ke calon lain.
“Kami akan kawal dan ikat suara untuk pasangan MAMA,”janjinya.
Pada kesempatan itu, calon wakil bupati, Malensius Musui menyatakan, bahwa pihaknya telah meletakkan jabatannya sebagai aparatur negeri sipil untuk maju pilkada demi kepentingan rakyat.
Oleh karena itu, Malensius meminta kepada masyarakat Pegubin dan juga kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Keerom agar tidak ragu-ragu memberikan pilihan kepada pasangan MAMA.
“Dukung kami untuk melanjutkan apa yang menjadi keinginan masyarakat tanpa terkecuali,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Malensius juga mengajak untuk tidak percaya kepada pasangan calon lainnya, yang akan membangun Keerom yang lebih bagus lagi.
“Saat ini yang punya rencana pembangunan di segala sektor sudah ada di Bapak Markum, tinggal sekarang kesepahaman masyarakat untuk memenangkan pasangan MAMA,” tekannya.
“Apabila dalam pemilihan ini, kami nantinya terpilih dan tidak membawa perubahan, silahkan masyarakat untuk tidak pilih saya, jika nanti saya maju lagi sebagai bupati,” sambungnya.
Untuk itu, Malensius berharap bahwa apa yang menjadi komitmen masyarakat atas suara yang diberikan sebanyak 1.314 suara dari masyarakat pegunungan Bintang di ikat kuat untuk tanggal 9 Desember mendatang buat pasangan MAMA.
Ditempat yang sama, calon Bupati Muh Markum mengatakan, jika Partai Koalisi pendukung pasangan MAMA ini tidak asing lagi bagi masyarakat Pegubin.
“Semua elemen sudah menyatakan sikap 100 persen memberikan hak suaranya kepada pasangan MAMA pada pilikada, 9 Desember mendatang,” kata Markum.
Menurutnya, dukungan 100 persen suara ini merupakan berkat Tuhan, termaksud dengan dukungan yang datang dari 13 kepala suku pegunungan di Keerom.
Meski diakuinya, kondisi kurang fit selama 5 terakhir ini, namun pihaknya bersama calon wakil rela untuk menyuarakan pembangunan dan kesejahteraan lewat visi misi pada kepemimpinan mereka berdua kelak.
“Tapi kami tidak mudah menyerah,” ucapnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa dari 11 partai politik dan semua element masayarakat, dirinya merasa yakin selalu mendapatkan nomor urut 1.
“Oleh karenanya, di tahun 2020 ini pasangan MAMA sehati, sehati untuk memilih nomor 01 yaitu pasangan MAMA,” tukasnya.
Markum juga menyampaikan bahwa visi misi calon wajib disampaikan dan harus dilaksanakan ketika memimpin nanti.
“Saya juga berharap setelah nantinya sudah memberikan pilihan kepada MAMA pada tanggal 9 Desember nanti, maka masyarakat Kampung Asiaman ini saya akan memberikan hadiah pada tanggal 10,” kata Markum.
Markum menjelaskan, untuk Visi Misi selama kepemimpinan nanti, yakni meneguhkan jati diri dan kemandirian Keerom dalam bingkai keberagaman.
Sebab menurut Muh. Markum, suku etnis bahkan agama di keerom paling lengkap.
“Jadi Keerom ini adalah miniaturnya Indonesia, semua suku ada mendiami di Kabupaten Keerom ini, dari Sabang sampai Merauke. Berdasarkan itulah kami ingin mewujudkan mimpi tersebut dengan lima pilar pembangunan,” tandas Markum.
Sementara Misi, tambahnya, ada tujuh skala prioritas untuk dilanjutkan untuk di priode 2020-2024 karena hanya 3 tahun 8 bulan memimpin.
“Pada saat ini kami harus bekerja untuk menciptakan generasi yang dapat bersaing lebih baik lagi,” tutup Markum.