MERAUKE,– Pebisnis ikan hias mulai menjamur di Merauke, Papua Selatan. Ikan dengan corak yang unik dan warna yang menarik ini diminati karena memiliki keindahan yang tidak dimiliki ikan lainnya. Apalagi kebutuhan ikan hias di Merauke dipenuhi dari luar Papua.
Oleh sebab itu Karantina Papua Selatan melalui Satuan Pelayanan (Satpel) Bandara Mopah melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen dan fisik terhadap ratusan ikan hias yang didatangkan dari Sidoarjo Jawa Timur belum lama ini.
Setelah diperiksa, ratusan ikan hias tersebut telah dilengkapi Sertifikat Kesehatan Ikan dan Produk Ikan (KI-2) yang diterbitkan dari BKHIT Jawa Timur. Secara fisik semua ikan dalam kondisi aman, hidup dan tidak ditemukan adanya gejala Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK).
Total 820 ikan hias yang masuk Merauke, terdiri dari 550 ekor cupang halfmoon (Betta splendens), 100 ekor lele albino (Clarias Batracus), 120 ekor gurame hias (Osphronemus Sp.), 50 ekor ikan Channa auranti (Channa aurantimaculata) dan 20 ekor kura-kura Brazil (Trachemys scripta elegans).
Kepala Karantina Papua Selatan Cahyono menjelaskan, setiap media pembawa yang masuk Merauke wajib diperiksa untuk memastikan kebenaran isi dokumen dan kesehatan media pembawa.
“Kita ingin media pembawa baik berupa hewan, ikan, tumbuhan dan produk turunannya yang masuk Merauke dalam kondisi aman, sehat dan tidak ada penyakit karantina. Setelah diperiksa akan langsung diterbitkan Sertifikat Pelepasan,” ungkap Cahyono.(Iis)