Jayapura – Salah satu Tokoh Pemuda asal Tolikara, Benny Kogoya menilai, Negara hadir di Papua bisa di wujudkan dan di terjemahkan oleh Gubernur Papua Lukas Enembe, S.IP.MH dengan karya nyata dalam melakukan perubahan di berbagai bidang.
Namun ia menyayangkan, sebab negara tidak menginginkan hal – hal yang Lukas Enembe dalam membangun manusia maupun melakukan kemajuan di atas tanah papua. Dan tak hanya itu, lanjut Benny Kogoya, Gubernur Lukas Enembe juga punya keberanian mengirim ribuan anak Papua untuk kuliah di luar negeri, sehingga mereka kembali ke daerah untuk membangun bangsa dan negerinya. Agar kemajuan akan terjadi dengan dunia luar dan nama bangsa Indonesia yang akan harum.
Padahal ungkap Benny Kogoya, Gubernur Lukas Enembe mulai menata dan mambangun beberapa kota di Papua ini serta pusat pemerintahan dalam mengikuti zaman di Bumi Cendrawasih ini, sehingga tidak tertinggal dengan daerah lain di ufuk Indonesia Timur yang perbatasan langsung dengan negara tetangga yakni Papua New Gunea (PNG)
“Tapi ini, negara malah tidak menginginkan hal itu terjadi yang di bangun oleh tangan Gubernur Papua Lukas Enembe, sebab tiap tahun beliau (LE) ini selalu di ganggu dengan berbagai kasus, namun dalam penyertahan Tuhan Yang Maha Kuasa beliau bisa menyelesaikan semua pekerjaan dan dapat meresmikan semua pembangunan yang telah dicanangkan itu. Ini sangat luar biasa untuk di kenang generasi berikut dan secara langsung negera bisa memberikan penghargaan, tapi malah terbalik kasus korupsi yang di obok obokan di tahun baru 2023, sehingga membuat kami rakyat Papua atau generasi muda tidak paham dalam arti, kita bukan anti KPK atau anti hukum, tapi cara yang di perlakukan negara terhadap Lukas Enembe sangat disayangkan,” cetusnya.
Bahkan, tandas Benny Kogoya, secara pribadi dan secara intelektual melihat seorang Lukas Enembe mempunya visi besar untuk membawa Papua ke arah yang lebih maju lagi. “Itu beliau sudah wujudkan dalam masa kepemimpinan selama 9 tahun dalam membangun Papua termasuk membangun Indonesia ini. Berrbeda dengan gubernur – gubernur sebelumnya yang masa kepemimpinan mereka, tidak ada yang nampak dalam membangun Tanah Papua dan negeri ini,” tekannya.
Menurut Banny Kogoya, mestinya negara bisa akui dan memberikan penghargaan kepada Gubernur Papua Lukas Enembe, serta mambawa beliau ke level yang lebih tinggi lagi, setingkat Menteri.
“Tetapi ini terbalik dan mungkin mantan presiden kita alm. Bung Karno yang bisa memberikan penghargaan ke beliau, karena presiden kita terdahulu adalah seorang negarawan dan nasionalis,”ujar Benny.
Ditambahkan, meskipun negara tidak memberikan penghargaan atau Lukas Enembe di perlakukan sebagaimana pun, namun Lukas Enembe tetap ada di hati rakyat Papua dan Tuhan.
“Saya yang akan memberikan penghargaan dan saya sebagai saksi bisa melihat semua hasil karya Lukas Enembe. Apalagi saat ini, kami turut merasakan hasil karya beliau. Namun untuk mengenang jasa jasa beliau dalam pembangunan, saya mempunyai suatu impian untuk membangun patung Lukas Enembe atau taman di alam terbuka di Puncak Mega, Kubu – belela. Sehingga dapat memberikan nama jalan Lukas Enembe sebagai wujud apresiasi kepada Gubernur. Tapi, tunggu waktu yang tepat, kapan akan saya wujudkan hal itu,”tegas Benny Kogoya. (Tiara).