Jayapura – Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Papua mengadakan Pelatihan bagi Pelatih Tilawatil Qur’an, Tahfidz Qur’an, IT E-MTQ, dan Pelatihan Dewan Hakim Tingkat Provinsi Papua 2024. Kegiatan ini berlangsung mulai 1 hingga 4 Desember 2024, di Balai Diklat Provinsi Papua.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta dalam pengelolaan tilawatil Quran, baik di tingkat daerah maupun nasional. Para peserta berasal dari kota dan kabupaten di seluruh Papua, mencakup pelatih, dewan hakim, serta operator digital.
Ketua Umum LPTQ Papua, Setiyo Wahyudi, menyatakan bahwa acara ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) di Papua.
“Pelatihan ini adalah upaya penting dalam membangun kapasitas pelatih dan pengurus LPTQ. Menjadi pelatih yang baik memerlukan proses panjang, dedikasi, dan komitmen. Harapannya, pelatih yang lahir dari pelatihan ini dapat membina generasi Qur’ani yang lebih unggul di masa depan”, ujarnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada para peserta yang bersedia meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan ini, meskipun harus meninggalkan kesibukan lainnya.
Hadir secara daring, Kepala Subdirektorat Tilawah dan Musabaqah Al-Quran Kementerian Agama RI, Rijal Ahmad Rangkuty, turut memberikan arahan.
Ia menekankan pentingnya revitalisasi LPTQ melalui tiga pilar utama, yaitu transformasi digital, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pembinaan berkelanjutan.
“Era digitalisasi mengharuskan kita beradaptasi. Pemanfaatan teknologi, termasuk aplikasi digital dalam pelatihan dan perlombaan MTQ, dapat meningkatkan transparansi dan efisiensi”, jelasnya.
Ia juga mendorong penyusunan pedoman penilaian yang seragam untuk meningkatkan profesionalisme dewan hakim di berbagai tingkatan.
Pelatihan ini juga menjadi forum untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh pelatih dan pengurus LPTQ di Papua.
Perwakilan tim pelatih, Umi Khusnul Khotimah, menekankan pentingnya pendekatan terbuka selama pelatihan.
“Kami mendorong peserta untuk berbagi pengalaman dan kendala yang mereka hadapi di lapangan. Dengan cara ini, solusi yang dihasilkan akan lebih relevan dan aplikatif”, ungkapnya.
Materi pelatihan meliputi teknik melatih, kriteria penilaian MTQ dan STQ, serta pemanfaatan teknologi untuk mendukung pelatihan.
Ketua Panitia Kegiatan, Syaiful Muhyidin, menjelaskan bahwa pelatihan ini mencakup tilawatil Quran, tahfidz Al-Quran, pelatihan operator aplikasi digital, dan sertifikasi dewan hakim tingkat provinsi.
“Kami menghadirkan narasumber berpengalaman dari tingkat nasional dan lokal untuk memastikan materi pelatihan sesuai kebutuhan Papua. Setiap kota dan kabupaten mengirimkan empat orang delegasi” jelasnya.
Kegiatan ini merupakan program perdana dalam kepengurusan LPTQ periode 2023–2027, dengan dukungan anggaran dari hibah Pemerintah Provinsi Papua.
Para peserta diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin dan menerapkan ilmu yang diperoleh di daerah masing-masing.
“Pelatihan ini adalah langkah awal menuju pembinaan generasi Qur’ani yang unggul dan berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan semangat dan komitmen bersama, tujuan tersebut dapat tercapai”, pungkasnya.