Jayapura – Pengurus dan kader Partai Demokrat Provinsi Papua dengan tegas menolak kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Mereka juga menyatakan setia kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Peryataan sikap tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Ketua DPD Demokrat Papua, Ricky Ham Pagawak didampingi Wakil Ketua Yunus Wonda, Boy Markus Dawir sebagai Plt. Sekretaris DPD Partai Demokrat Papua dan sejumlah pengurus lainnya, Sabtu (6/3/2021).
Ham Pagawak mengatakan, KLB yang yang diselenggarakan di Deli Serdang itu illegal dan abakl-abal.
Demokrat Papua, kata RHP sapaan akrab Ricky Ham Pagawak, KLB yang diselenggarakan mantan kader democrat yang telah di pecat Jhoni Allen Marbun adalah inkonstitusional, karena KLB tidak sesuai dengan AD/RT Partai Demokrat pasal 83, tidak dihadiri oleh 2/3 pengurus DPD Demokrat dan ½ pengurus DPC Demokrat Kabupaten/Kota se Indonesia.
Kemudian, KLB tersebut illegal atau abal-abal karena memili dan menetapkan orang yang bukan dari partai demokrat.
Oleh karena itu, kata RHP, Ketua Umum Demokrat AHY dan kepengurusannya adalah sah dan terdaptar dalam lembaran Negara pada Kementerian Hukum dan HAM.
Oleh sebab itu, DPD dan DPC Partai Demokrat se Provinsi Papua menyatakan tetap mengakui kepengurusan AHY dan tetap loyal mendukung penuh kepengurusan AHY dan pengurus yang terpilih dalam kongres Partai Demokrat di Jakarta tahun 2020 lalu.
“Kami pastikan pengurus Demokrat di Papua tidak ada ada yang terlibah KLB ilegal tersebut, dan kami akan perang melawan siapapun yang coba-coba datang mengganggu Partai Demokrat,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Wakil DPD Demokrat, Yunus Wonda menyatakan jika ada yang mengatasnamakan pengurus DPD Partai Demokrat Provinsi Papua hadir pada kongres illegal tersebut, mereka bukan pengurus resmi.
“Saya tegaskan, Demokrat di tingkat Provinsi hingga Kabupaten/Kota tetap satu komando, mendukung kepemimpinan AHY yang dipilih secara sah dan sesuai AD/ART,” ucapnya.
Usai pernyataan sikap dukungan terhadap kepemimpinan AHY, dilakukan deklarasi pernyataan perang melawan pendukung kongres luar biasa Demokrat oleh kader dan simpatisan Demokrat di wilayah Papua.