MERAUKE,- Ketua Bank Sampah, Indayati mengemukakan pendirian bank sampah miliknya bermula dari kebiasaan keluarganya memilah sampah di rumah dan seiring dengan adanya program dari Dinas Lingkungan Hidup tentang bank sampah sehingga dirinya tergerak untuk mendirikan sebuah bank sampah di Merauke.
Indayati menjelaskan bahwa bank sampah didirikan sejak 2019 lalu dan diresmikan pada tahun 2020. “Jadi semua berasal dari kebiasaan karena kita sekeluarga memang tidak pernah membuang sampah sembarangan.
Dengan adanya bank sampah diharapkan masyarakat dapat memilah sampah masing-masing dan ditampung di bank sampah kita,”terangnya kepada wartawan saat ditemui di bank sampah.
Ia menambahkan, ketika masyarakat membawa sampah yang dalam hal ini disebut dengan istilah menabung maka pihaknya sudah menyediakan uang dalam jumlah tertentu untuk membayar sampah-sampah tersebut.
Namun besarnya tidak sama untuk setiap jenis sampah dan jika jumlahnya banyak maka pihaknya yang akan mengambil langsung ke rumah warga. Tetapi jika jumlahnya sedikit biasanya warga yang mengantarkan sendiri. Menurutnya, sampah-sampah tersebut memiliki nilai ekonomis dan warga sangat terbantu karena bisa mendapatkan penghasilan.
“Daripada sampah mereka hanya dibuang atau dibakar sehingga mengotori lingkungan, tentu akan lebih baik jika ditabung di bank sampah. Saat ini nasabah kita sudah mencapai 189 orang,”tukas Indayati.
Pihaknya juga memiliki nasabah yang bekerja di TPA sehingga dapat menyetor dalam jumlah banyak. Bahkan yang bersangkutan dapat membawa pulang hasil penjualan sampahnya hingga mencapai angka ratusan ribu. Jika ada waktu luang, sampah tersebut diolah menjadi aneka kerajinan menarik yang dilakukan oleh tim kreatif bentukannya.**
