Jayapura, – Dalam rangka untuk mensosialisasikan program “Kita Cinta Papua” dan terkait pemberitahuan rencana kunjungan Menteri Agama RI di Papua pada 2 – 4 September 2020 mendatang, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Papua, Pdt Amsal Yowei bersama jajarannya melakukan audiensi dengan Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw, SE bersama Wakil Ketua II DPR Papua, Edoardus Kaize, SS dan Wakil Ketua III DPR Papua, Yulianus Rumbairussy, S. Sos, M. Si yang berlangsung di ruang rapat Bapemperda DPR Papua, Rabu (19/8).
“Ya kami memang lakukan audiensi untuk mohon dukungan DPR Papua agar program Kita Cinta Papua bisa dilaksanakan di Papua juga, ” kata Pdt Amsal Yowei kepada wartawan usai audiensi.
Apalagi kata Kakanwil Kemenag Papua Pdt Amsal Yowei, program inti Kita Cinta Papua ini juga dalam rangka pembangunan pendidikan, pembinaan seluruh umat beragama melalui FKUB, pemberdayaan dan pembangunan sarana peribadatan di Papua.
Selain itu, lanjutnya, juga ada program khusus untuk beasiswa bagi anak-anak asli Papua yang akan dikuliahkan di beberapa perguruan tinggi negeri Kristen yang ada di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Wakil Ketua III DPR Papua, Yulianus Rumbairussy menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Menteri Agama RI yang telah meluncurkan program Kita Cinta Papua.
“Ya, kita tahu bahwa Kabinet Indonesia Maju ini baru berjalan hampir 1 tahun dan hari ini ada program-program baik yang mau dilaksanakan di Papua dengan nama Kita Cinta Papua. Silahkan kita boleh berpikir lain-lain, tapi saya sebagai pimpinan DPR Papua, kita selalu melihat sisi positifnya,” kata Yulianus Rumbairussy usai memimpin audensi.
Untuk itu kata Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, harus selalu berpikir positif dan melihat ini waktu Tuhan untuk kita di Papua lewat Kementerian Agama dalam melakukan kerja nyata untuk menolong dan membantu masyarakat di Papua secara khusus di bidang keagamaan.
Namun pihaknya berharap harus ada komunikasi yang baik juga program yang baik dari kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Agama untuk membangun Papua. Sehingga perlu disambut dengan suka cita dan dengan baik.
“Jadi tentunya masyarakat kita berharap, terutama seluruh umat beragama yang ada di Papua, bisa melihat hal ini dengan baik, untuk bagaimana kita bersama-sama dapat menciptakan kesejahteraan terutama di bidang keagamaan,” pungkasnya.