JAYAPURA – Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX Papua mempercepat proses lelang perlengkapan terkait dengan event Nasional empat tahunan tersebut.
Hal itu disampaikan Ketua Harian PB PON XX Papua, Yunus Wonda kepada pers usai memimpin rapat bersama bidang-bidang di Sekretariat PB PON di Hamadi, Kota Jayapura, Selasa, 1 September 2020.
Yunus mengatakan, penyelenggaraan PON tinggal setahun lebih, sehingga diminta kepada seluruh bidang agar segera masukan program kerja yang akan di lelang, sehingga kita bisa serahkan kepada Unit Layanan Pengadaan (ULP) barang/jasa.
“Waktu terus berjalan, semua kebutuhan PON di masing-masing bidang akan segera diproses untuk lelang, semua bidang yang kegiatannya harus di lelang segera masukan dan kita selarahka kepada ULP. Semua kontrak harus selesai di bulan Oktober 2020.’’ tegasnya.
Yunus menyatakan, pengadaan yang paling sulit adalah peralatan yang harus didatangkan dari luar negeri. Sehingga dengan sisa waktu ini, kita harus segera proses untuk di lelang. “Paling lambat bulan oktober sudah tuntas, karena banyak barang yang kita harus ambil datangkan dari luar negeri, saya harap bulan oktober itu semua kegiatan sudah bisa dilelang.’’ ujarnya lagi.
Menurut Yunus, perlengkapan terkiat dengan akomodasi bisa diselesaikan tahun depan, tapi seperti peralatan pembukaan penutupan itu sudah harus tuntas dalam tahun ini. Sehingga tahun depan itu tinggal proses pengiriman.
Sebab, jika barangnya dibelanja di dalam negeri itu tidak rumit. Tapi kalau barang yang harus didatangkan dari luar negeri itu prosesnya panjang dan kita belajar dari pengalaman teman-teman yang menangani Asian Games 2018 lalu.
“Kita sudah koordinasi dengan teman-teman yang mengurus Asian Games kemarin, rumit jika ada peralatan penyelenggaraan PON yang harus didatangkan dari luar negeri, makanya dengan waktu yang panjang ini, kita kerjakan dan tuntaskan semua dokumen lelangnya dalam tahun ini, ini bukan tanggungjawab saya sendiri, tapi kita semua, saya minta kita harus menyiapkan semua dokumennya agar bisa segera dilelang.” ungkapnya.
Yunus menambahkan, terkait dengan upacara pembukaan atau opening ceremony Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2021, pihaknya telah mengingatkan pihak konsultan pada bidang upacara untuk melibatkan anak-anak Papua
“saya sudah minta kepada konsultan yang menangani opening ceremony maupun closing ceremony PON XX Papua libatkan seniman Papua untuk menampilkan karya-karya anak-anak Papua pada Yunus mengatakan, pembukaan PON, panitia akan menonjolkan budaya Papua,’’ katanya.
Tidak hanya budaya, katanya, bidang pariwisata dan bidang lainnya turut dilibatkan. Pada prinsipnya kita lebih menonjolkan kearifan lokal Papua. Budaya Papua kita utamakan, tapi juga budaya lainnya ada. Kita tunjukan bahwa kita adalah Indonesia, PON Papua ini ivent kebersamaan bagi anak bangsa,” tambahnya.
Lanjutnya, lagu-lagu Papua zaman tempo dulu dari group Band Mambesak, Black Sweet, Black Brothers perlu diangkat kembali.
“Lagu-lagu band asal Papua ini harus kita angkat kembali, karena banyak lagu-lagu Papua sudah mulai hilang. Kita angkat dan akan putar pada setiap venue PON, karya seni dari band legend Papua harus kita disemarahkan pada pelaksanaan PON nanti,” pungkasnya.