Apalagi kata Rumbairussy, langkah yang diambil Pemerintah Provinsi Papua ini, semata-mata hanya untuk mencegah, jangan sampai penyebaran virus corona masif di Papua. Terutama daerah yang bandaranya melayani penerbangan dari dan ke luar Papua.
“Ini tentunya dengan pertimbangan masuk akal, kita tidak bisa samakan Papua dengan daerah lain. Saya kira kita dengan Maluku dan NTT hampir sama mengalami berbagai keterbatasan,” ungkapnya.
Bahkan, dirinya sangat menyesalkan jika kemenhub melakukan pencabutan pembatasan penerbangan di empat bandara di Tanah Papua.
“Mereka tidak tahu kondisi disini. Kalau kita sakit disini mereka tidak akan datang bantu kita. Jadi stop dengan segala macam tindakan,” ketusnya.
Yulianus pun menegaskan, jika langkah yang diambil pemprov ini sudah sangat tepat. Mengingat pembatasan penerbangan yang dilakukan hanya bersifat sementara.
“Nanti kan dievaluasi. Ini bukan sesuatu yang terus menerus dilakukan. Masyarakat Papua saja memaklumi itu. Emangnya kalau kita hentikan penerbangan disini merugikan masyarkaat siapa. Semua disini ada menerima hal itu. kalaupun ada hal-hal kesulitan ya sudah kita maklumi dalam waktu 14 hari,” jelasnya.
Ia menambahkan, kalau memang ada surat pencabutan pembatasan penerbangan di empat bandara di Papua, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Gubernur Lukas Enembe.
“Tapi intinya kita tidak peduli dengan segala regulasi Kemenhub. Kita hanya pedilu kemanusian itu dulu. Orang Kemenkes gugus tugas saja bisa memaklumi itu kok. Kamu dari mana selama ini. DPR RI dan masyarakat saja dukung kok. Semua bisa menerima lalu kenapa Kemenhub yang tidak terima. Ada kepentingan apa?,” tandas Rumbairussy.