Mimika – Pasca keberhasilan mengevakuasi 33 orang masyarakat Paro ke Kenyam, Kab. Nduga pada hari Sabtu 11 Februari 2023 dan belum ditemukannya Pilot Susi Air, Tim gabungan TNI Polri menggelar pencarian Pilot Susi Air a.n Philip Mark Mehrtens WNA dari Selandia Baru di wilayah Nduga dan sekitarnya, Selasa (14/2/2023).
Demikian disampaikan Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman, S.I.P., M.H dalam keterangannya, Selasa (14/2).
“Upaya-upaya pencarian Pilot Susi Air terus dilakukan, hari ini Tim Gabungan TNI Polri melakukan pencarian menggunakan pesawat TNI AU dan Polri,” jelas Kapendam XVII/Cenderawasih.
“Untuk mengoptimalkan pencarian, Tim Gabungan TNI Polri kini bergabung dengan Satgas Damai Cartenz,” imbuhnya.
Aparat TNI Polri diketahui terus berkoordinasi dengan para Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh masyarakat dan Pihak Pemerintah Daerah.
“Tim Gabungan TNI Polri telah menyiapkan Tim Evakuasi apabila sewaktu-waktu diketahui keberadaan Pilot tersebut,” tegas Kolonel Kav Herman.
Lebih lanjut, Kapendam XVII/Cenderawasih mengatakan bahwa Bapak Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa bersama Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, Pangkoopsud III Marsma TNI Donald Kasenda, S.T., S.I.P., M.M., dan Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring berada di Mimika memimpin dan bergabung bersama-sama dengan Para Prajurit TNI Polri untuk melakukan proses pencarian dan evakuasi.
“Benar Bapak Pangdam XVII/Cenderawasih bersama Kapolda Papua, Pangkoopsud III dan Danrem 172/PWY berada di Mimika bergabung memimpin dan bersama-sama dengan para Prajurit TNI Polri,” ungkap Kapendam XVII/Cenderawasih.
Hal tersebut menunjukkan upaya pencarian terus dilakukan secara optimal dan mengedepankan keselamatan Pilot Susi Air.
“Saat ini TNI Polri juga menangani warga Distrik Paro yang eskodus karena merasa ketakutan. Termasuk atas permintaan Bupati Nduga untuk membantu evakuasi,” terang Kapendam XVII/Cenderawasih.
Data evakuasi warga yang diperoleh sampai dengan sekarang, dimulai pada hari Rabu (8/2/2023) evakuasi 15 orang pekerja, Jumat (10/2/2023) evakuasi 25 orang warga Paro Sabtu (11/2/2023) 33 orang warga Paro dan hari Senin (13/2/2023) 167 org.