JAYAPURA – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX akan di gelar di Provinsi Papua pada tanggal 2-13 Oktober 2021 mendatang di empat klaster, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Merauke dan Kabupaten Mimika.
Untuk memastikan kebutuhan peralatan PON bisa tiba tepat waktu di masing-masing venue atau tempat pertandingan, Panitia Besar PON Papua menggelar rapat bersama Sekretariat Lelang Pengadaan (SLP) untuk membahas atau mensimulasikan jadwal peralatan yang akan segera dilelang.
Ketua I Bidang Pertandingan, Arena, Peralatan, dan Upacara, Yusuf Yambe Yabdi kepada wartawan di Jayapura, Selasa, (12/1/2020) mengatakan, seluruh bidang PB PON saat ini tengah dipacu untuk menyampaikan kebutuhan belanja berdasarkan skala prioritas.
Jadi, semua bidang sudah harus memasukan kebutuhannya, tetapi bidang 1 yang tentu menjadi prioritas yakni peralatan, karena dari 56 disiplin itu PB PON Papua itu berkewajiban menyediakan peralatan untuk 20 nomor disiplin. Sementara 37 disiplin menjadi kewajiban Kemenpora,” ujarnya.
Oleh karena itu, melihat sisa waktu yang hanya tinggal 7 bulan dengan kondisi pandemi Covid-19, kita mencoba membuat simulasi pengadaan dengan waktu yang tersisa. “Rapat dengan SLP untuk membahas jadwal. Misalnya kalau kita kontrak diawal bulan April berarti kita punya waktu 120 hari dan jika sampai hal itu terjadi, maka distributor atau vendor akan mengundurkan diri karena waktu yang terbatas, apalagi di masa pandemic ini membuat kita harus kerja ekstra hati-hati,” jelasnya.
Dari hasil rapat hari ini, kata Yusuf Yambe, SLP maupun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), kita semua sepakat bahwa yang akan duluan lelang itu adalah peralatan PON. Dengan demikian, jadwal yang disampaikan itu akan lelang sudah bisa dilakukan tanggal 25 Januari sehingga peralatan itu akan terkontrak pada 19 Februari, maka waktu untuk mendapatkan seluruh peralatan yang menjadi kewajiban PB PON itu waktunya 180 hari.
Yusuf Yambe menuturkan, sesuai dengan jadwal PON XX Papua, pada tanggal 20 September 2021 sudah ada pertadingan yang digelar, sehingga sesuai dengan jadwal pengadaan peralatan, kita pastikan pada bulan Agustus semua peralatan sudah tiba di masing-masing venue, sehingga masih ada sisa waktu untuk pemasangan peralatan dan lainnya.
“Kenapa kita melihat 180 hari karena posisi saat ini untuk peralatan PON itu produksi di Amerika dan Eropa melemah dan dulu pabrik di dua wilayah itu berani melakukan yang namanya material onside, jadi dia beli saja tanpa harus mendapatkan order, sekarang pembelian bahan bakunya itu berdasarkan pesanan, distributor kita akan memesan kepada pabrik dan pabrik akan memesan kepada penyedia bahan baku berdasarkan kepastian uang yang nanti dari distributor dan distributor mendapatkan kepastian uang dari PB PON, nah itu yang kita hitung semua. Makanya sebelum nanti proses untuk mendapatkan barang seluruh distributor akan diundang oleh SLP. Kemudian bersama tim pengawasan internal yang terdiri dari tim kejaksaan, kepolisian dan BPKP nanti akan berdiskusi mengenai status barang,” jelasnya.