Jayapura – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Agro Edu Tourism di Kampung Kwadeware, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Jumat (7/7/2023) sore.
Sebagai salah satu rangkaian dalam kunjungannya di Jayapura, Jokowi kali ini melihat produksi tanaman hidroponik hingga fresh mart yang merupakan program binaan PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Maluku dan Papua melalui PLN Peduli Desa Berdaya “Taman Inspirasi Wajah Indonesia Baru” (Waibu) hingga produksi pakan ayam, farming lab, green house, bed garden, dan Peternakan Ayam Pedaging.
Pengembangan ini merupakan hasil kerja sama dengan Komunitas Kitorang di bawah naungan Papua Youth Creatif Hub (PYCH) beserta Badan Intelijen Negara (BIN).
Kepala Negara disambut antusias oleh anak sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar, mahasiswa juga masyarakat, sepanjang jalan di depan GOR Toware.
Jokowi tiba di lokasi tersebut pukul 15.30 WIT, didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala BIN Budi Gunawan, Wakil Kepala BIN Teddy Lhaksmana, Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dan Plh. Gubernur Papua Ridwan Rumasukun.
Presiden Jokowi pun mengingatkan pentingnya produksi suatu komoditas dengan memperhatikan permintaan dari pasar.
“Yang terpenting saya ingatkan tadi berangkatnya harus dari pasar, pasar permintaannya apa?, pasar demand-nya apa? Kemudian baru ke produksinya,” ungkap Presiden.
Sebelumnya, Rabu lalu (5/7/2023) Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menpanrekraf), Sandiaga Salahuddin Uno juga mengunjungi inovasi Desa Berdaya tersebut. Menteri Sandiaga mengagumi proses pengolahan pertanian yang dilakukan secara modern tersebut.
“Bagus sekali, karena pengembangan pertanian berbasis teknologi yang justru akan memberikan manfaat bagi warga sekitar,” kata Sandiaga.
Ketua Komunitas Kitorang, Efra Ramandey mengatakan, pengelolaan pertanian menggunakan teknologi akan menggerakan perekonomian yang dimulai dari kampung.
“Program hasil kerja sama, salah satunya dengan PLN ini, bertujuan untuk mengembangkan ekosistem pertanian, yang dimulai dari hulu sampai ke hilir. Tentu ini menjadi wadah untuk mengedukasi masyarakat bahwa pengembangan pertanian dapat dilakukan melalui teknologi hidroponik,” ungkap Efra.
Menurut Efra, di Waibu Argo Edu Tourism ini terdapat beberapa tempat pengembangan pertanian, perikanan, serta peternakan yang dilakukan menggunakan teknologi.
“Tujuan ke depan dan harapan kami adalah dapat membuka lapangan pekerjaan dan menggerakan kegiatan pertanian yang ada di Kampung Kwadeware, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura,” ucap dia.
“Bagi anak muda Papua, tentunya ini menjadi hal yang menarik, dimana pengembangan ini dilakukan dengan sentuhan teknologi dan sentuhan pariwisata. Semoga ini menjadi pionir-pionir pertanian yang ada di Papua,” imbuhnya.