MERAUKE,ARAFURA,-Belum lama ini telah digelar pelatihan akuntansi perkoperasian bagi pengelola koperasi yang ada di Kabupaten Merauke. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM kabupaten Merauke selama 3 hari sejak tanggal 17-19 November 2020 di Hotel Careinn. Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM kabupaten Merauke,
Salah satu koperasi Orang Asli Papua (OAP) yaitu Koperasi Serba Usaha (KSU) Primer Perkebunan Sawit Mandob Sejahtera turut hadir dalam kegiatan tersebut. Walaupun jarak yang harus ditempuh cukup jauh namun karena dedikasi dan harapan yang besar bagi kesejahteraan anggota menjadi motivasi untuk tetap hadir. Adapun yang mewakili koperasi ini adalah ketua koperasi langsung, Charles Mahuze, Sekretaris 1 Donatus Mahuze, Sekretaris II, Emanuel Mahuze dan Bendahara M.Asril.
Charles Mahuze mengemukakan bahwa pihaknya menyambut positif pelatihan tersebut dan mengharapkan dapat diselenggarakan di wilayah kampung tempat koperasi ini beroperasi, dalam hal ini Distrik Ulilin agar dapat menyentuh langsung seluruh anggota. Dengan demikian seluruh pengurus maupun anggota lebih memahami tentang perkoperasian. “Jangan hanya dilaksanakan di Kota Merauke saja namun ke depannya dapat diprogramkan di kampung-kampung di tempat berdirinya koperasi. Hal tersebut juga merupakan bagian dari pemerataan.
Kami sangat berterima kasih kepada Dinas Koperasi atas segala bimbingan, pembinaan dan kepedulian terhadap koperasi OAP sehingga bukan hanya koperasi non OAP yang muncul ke permukaan namun kita antar koperasi juga dapat maju bersama dan bergandengan tangan. Adapun yang menjadi tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman akuntansi kepada pengelola koperasi dalam membuat laporan/informasi keuangan. Sangat penting diselenggarakan karena koperasi-koperasi yang ada di Merauke sangat membutuhkan pelatihan seperti ini.
Pasalnya beberapa koperasi memang belum mampu membuat laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan koperasi. Termasuk koperasi OAP sendiri masih membutuhkan pelatihan yang lebih optimal sehingga mampu membuat laporan keuangan koperasi yang baik. Ke depan bukan hanya pelatihan bimbingan teknis seperti ini yang dibutuhkan tetapi yang paling fundamental perlu dilakukan adalah kaderisasi pengurus melalui pendidikan dan pelatihan calon pengurus baru agar koperasi-koperasi OAP ke depannya dapat mandiri dalam mengelola koperasi.
“Realita yang saya temukan bahwa koperasi OAP yang bergerak dalam bidang perkebunan belum mampu secara mandiri mengelola keuangan koperasi sehingga masih dibantu oleh manajemen perusahaan terkait. Untuk itu menjadi tanggung jawab bersama, baik dari koperasi itu sendiri, perusahaan maupun pemerintah dalam menjawab persoalan ini,”jelas Bendahara KSU Primer Perkebunan Sawit Mandob Sejahtera, M.Asril saat dimintai pendapat.