MERAUKE,ARAFURA,- Membutuhkan waktu selama 3 (tiga) hari hingga Zaldi, korban ledakan di atas kapal beberapa waktu lalu akhirnya ditemukan. Namun sayang, ia ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa lagi.
Jumat (3/4) pukul 06.00 WIT tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian hari ke-3 dengan area pencarian masih difokuskan di sekitar lokasi kejadian. “ Sekitar pukul 08.05 WIT korban atas nama Zaldi ditemukan sekitar 0.49 Nm, arah 289,40° atau barat laut dr Lokasi kejadian dalam kondisi meninggal dunia dan langsung kita evakuasi ke RSUD Merauke,” terang Kepala Sub Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke, Fajar Yuniarto,S.E.
Proses evakuasi tidak membutuhkan waktu lama karena lokasi penemuan relatif tidak jauh dan tubuh korban berada di tepi Sungai Maro. Di tempat berbeda, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke Raymond Konstantin,S.E mengungkapkan rasa syukur karena operasi SAR yang telah dilaksanakan sampai dengan hari ke-3, 1 (satu) orang korban atas nama Zaldi berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan. Ia juga turut menyampaikan ucapan berduka cita atas kejadian ini. “Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi seluruh tim yang telah bertugas dengan penuh tanggung jawab.
Selanjutnya kami menghimbau kepada seluruh nahkoda dan ABK kapal untuk secara disiplin memperhatikan dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan pada saat bekerja sehingga kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” jelasnya.
Sekedar diketahui, sebelumnya pencarian korban atas nama Zaldi hingga Kamis lalu atau ketika memasuki hari kedua memang masih belum membuahkan hasil. Sebanyak 15 personil Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke bersama-sama dengan personil Merauke Rescue Squad (MRS) melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian mempergunakan Rigid Inflatable Boat dan perahu karet.
Area pencarian saat itu ditetapkan sesuai rencana operasi SAR adalah seluas 0,62 kilometer persegi di Sungai Maro dengan titik tengahnya berada di titik lokasi kejadian kecelakaan. Sejak pukul 06.00 WIT tim gabungan yang dibagi menjadi 3 tim melakukan penyisiran bersama-sama. Namun hingga pukul 18.00 WIT sore tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Oleh karena itu pencarian oleh tim SAR gabungan dihentikan sementara waktu dan hasil operasi SAR hari itu akan dievaluasi dan digunakan untuk merencanakan pergerakan tim esok hari. Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa telah terjadi ledakan di kamar mesin kapal SPOB REFQY yang mengakibatkan jatuhnya korban. Korban yang mengalami luka bakar serius atas nama Saharudin, laki-laki, 34 tahun dan dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Bunda Pengharapan.