JAYAPURA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) masih menunggu hasil rapid test atlet PON yang diselenggarakan oleh tim kesehatan Pusat Latihan Provinsi (Puslatprov) Papua.
Sekretaris Umum (Sekum) Koni Papua, Kenius Kogoya mengatakan, jika hasil rapid test sudah keluar, maka sudah bisa dilakukan pemusatan latihan atau Training Center (TC) Sentralisasi.
“KONI masih menunggu hasil rapid test yang dilakukan oleh teman-teman tim kesehatan Puslatrov Koni Papua, jika hasilnya sudah keluar, maka mereka yang masuk dalam daftar atlet utama langsung masuk TC sentralisasi, sementara atlet kategori madya nanti melakukan latihan mandiri di rumah masing-masing,” ujar Sekum Koni Kenius Kogoya kepada pers di Jayapura, Senin, 15 Juni 2020.
Kenius mengharapkan, hasil rapid test semua bisa keluar dalam bulan ini, sehingga pelaksanaan TC bisa segera gelar.
“Kami masih menunggu hasil rapid test, kalau ada hasilnya reaktif, maka tentu akan ditangani oleh tim kesehatan,” tegasnya.
Ia mengatakan, TC sentralisasi selama pandemi Covid-19, Puslatprov Koni Papua tetap akan menerapkan protokol kesehatan sesuai imbauan pemerintah.
“Nama-nama atlet utama atau atlet potensial dari 37 cabang olahraga (Cabor) yang dipertandingkan di PON, sudah final dari 1.028 atlet sebanyak 445 orang yang dikategorikan sebagi atlet utama yang akan melakukan TC sentralisasi,” tegasnya lagi.
Kenius kembali menegaskan, KONI dan Puslatprov tidak menerima usulan atlet atau pelatih dari cabang olahraga lagi.
Dengan demikian, 445 atlet madya yang masuk dalam Surat Keputusan (SK) itulah yang akan melanjutkan TC sentralisasi. Sementara 583 atlet lainnya (atlet Madya), akan melakukan latihan desentralisasi di rumah masing-masing.
“Untuk hak-hak atlet disamakan semua, tidak ada perbedaan, baik atlet utama maupun madya,” tutupnya.