MERAUKE,ARAFURA,-Ketua 1 Komunitas Sedekah For Yatim (SFY) Papua, Muh.Rizal mengemukakan bahwa komunitas ini menjadi jembatan antar dermawan dan anak-anak yatim muslim dengan usia maksimal 15 tahun dan non panti asuhan.
Jadi yang diutamakan anak-anak yatim yang masih tinggal di rumah-rumah. Komunitas ini sudah terbentuk sejak tahun 2018 lalu dan tidak berada di bawah naungan lembaga manapun.
“Jadi kita ini hanya sebatas sebagai komunitas dan sudah berskala nasional karena tidak hanya ada di Papua saja tetapi juga di kota-kota besar lainnya,”jelas Rizal kepada wartawan di aula kantor Otoritas Bandara, Minggu (25/4).
Lebih lanjut ia mengungkapkan, anggota SFY berasal dari kalangan mahasiswa dan pelajar, namun jika ada kalangan lain yang ingin bergabung maka pihaknya sangat terbuka. Hanya saja namun mereka akan dimasukkan sebagai dermawan bukan relawan.
Proses pengumpulan dan penyaluran dana santunan dilakukan secara rutin setiap bulan tidak hanya pada saat Ramadhan saja. sasarannya anak yatim yang ada di kawasan kota hingga distrik, dimana pihaknya sudah bergerak hingga di 10 distrik yang ada di Kabupaten Merauke.
Ia menjelaskan, untuk di Papua Selatan komunitas ini baru terbentuk di Boven Digoel dan Merauke namun ke depan pihaknya akan mengupayakan agar dapat merambah hingga ke dua kabupaten lainnya, yaitu Mappi dan Asmat. “Mudah-mudahan setelah pandemi berakhir kami dapat merealisasikan rencana tersebut,”pungkasnya.(Istya Sari Utami)**