Jayapura, – Dalam rangka mengevaluasi ketersediaan pangan di Provinsi Papua ditengah pandemi virus corona atau covid-19, maupun untuk dimasa yang akan datang, Pimpinan beserta anggota Komisi II DPR Papua yang membidangi Perekonomian menggelar Rapat Kerja (Panja) Komisi II DPR Papua bersama mitra OPD bidang ekonomi dalam hal ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, sekaligus melakukan buka puasa bersama yang berlangsun di Hotel Horison Kotaraja, Sabtu (16/05).
Rapat Panja tersebut dipimpin langsung Ketua Komisi II DPR Papua, Mega Mansye F Nikijuluw, SH didampingi Sekretaris Komisi II, Danton Giban, S. Pd, M. Si beserta anggota Komisi II yakni, Drs. Mustakim, HR, Orgenes Kaway, S. Th, H. Darwis Massi,SE, Petrus Pigai dan Sitti Susanti, SE serta Staf Ahli Komisi II DPR Papua, Sariaty Bei, SH.
Namun dalam rapat Panja itu, Ketua Komisi II DPR Papua, Mega Mansye F Nikijuluw berharap kedua dinas tersebut yakni, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan serta Dinas Kelautan dan Perikanan dapat membuahkan hasil yang baik untuk kedepan
“Karena kita bukan hanya menghadapi pandemi covid-19, tapi kita juga melihat jangka panjangnya. Juga bagaimana kita berbicara tentang ketersediaan pangan yang ada di Provinsi Papua. Sehingga kita harus melihat bahwa setiap dinas yang ada, yang saling berkaitan boleh melakukan program pokok yang di fokuskan untuk dapat menyediakan penanganan pangan yang ada di Tanah Papua,” kata Mega Nikujuluw kepada Pasific Pos usai memimpin rapat Panja Komisi II DPR Papua bersama mitranya di Hotel Horison Kotaraja, Sabtu malam.
Dijelaskan, alasan kenapa dirinya menyampaikan hal seperti itu, karena pihaknya ingin kedua dinas tersebut harus fokus kepada salah satu program saja.
“Jadi tidak semua program yang harus dilaksanakan tapi bagaimana masyarakat kita ini juga dapat merasakan dampaknya. Tadi presentase mereka bahwa Sagu yang sudah ada disiapkan dan sudah diberikan kepada masyarakat yaitu alat alat kilang untuk penggilingan sagu. Dan itu yang saya sampaikan bahwa yang harus difokuskan adalah Sagu,” ujar Mega.
Apalagi lanjutnya, Sagu juga menjadi salah satu bahan pangan yang mempunyai potensi yang sangat besar, bukan hanya untuk ketersediaan pangan di Tanah Papua tapi juga secara nasional bahkan ditingkat duniapun Sagu juga dapat dijadikan sebagai salah satu komoditi yang sangat menjadi potensi di Tanah Papua.
Untuk itu, Mega Nikijuluw berharap dengan fokusnya Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan ini, maka dapat menjawab kebutuhan masyarakat karena ketersediaan bahan pangan di Tanah Papua aman. Baik dalam menghadapi pandemi covid-19, maupun untuk kedepannya atau jangka panjang.
Kata Mega, seperti halnya Dinas Perikanan dan Dinas Kelautan juga harus fokus untuk melihat kerambah-kerambah yang sudah ada agar dari sekarang dapat diisi dengan bibit-bibit ikan.
“Hasil yang kemarin kami turun ke Biak dan Supiori untuk melihat kerambah-kerambah yang ada disana sangat tidak memuaskan karena kerambah-kerambah yang ada disana belum terisi ikan. Kami ingin secepatnya kerambah-kerambah itu dapat diisi dengan bibit-bibit ikan,” kata Mega.
Menurutnya, antisipasi untuk ketersediaan pangan ini bukan saja berada dalam masa pandemi, tapi kedepannya juga harus dilihat ada ivent-ivent yang akan dihadapi nantinya.
“Seperti pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX di Papua dengan kestori-kestori yang saat ini mungkin ada tapi sudah rusak sehingga perlu pengadaan kastori lagi. Jadi itu yang kami sangat berharap agar Dinas Kelautan dan Perikanan dapat fokus untuk tangani masalah ini. Jangan sampai kita berbicara tentang pangan tapi ternyata kita tidak ada persiapan cadangan pangan,” tandas Politisi PDI Perjuangan ini.
Karena itu pihaknya pun berharap kepada dua dinas tersebut, untuk dapat melaksanakan program yang mereka fokus dalam pengembangan persiapan pangan. Baik itu menghadapi pandemi virus corona ataupun untuk jangka penjang kedepan.
“Apalagi kita tahu bahwa tanah kita ini sangat subur dan Sagu banyak lalu kenapa kita tidak bisa kembangkan. Jadi dalam rapat ini saya berharap kedua dinas ini melaksanakan program yang mereka betul-betul fokus. Jadi tidak semua program yang mereka harus fokuskan,” tekannya.
Mega Nikijuluw menambahkan, mungkin saat ini kita hanya dapat sagunya untuk dikelolah jadi makanan, tapi siapa tahu kedepannya bisa juga sagu ini dibuat banyak hal. Mulai dari ampasnya yang bisa dibuat minyak etanol, gula, dan juga cat.
“Jadi memang Sagu fungsinya sangat banyak. Ya hanya itu, mungkin sekarang kita fokus dulu pada penyediaan untuk ketersediaan pangan yang ada di Papua maupun di tingkat nasional atau bahkan mungkin secara global dunia,” imbuhnya.