Jayapura – Dalam semangat 100 persen pembangunan desa berlistrik dalam Program Papua Terang, PLN UP3 Jayapura tetap komitmen dalan memastikan pelayanan kelistrikan.
Saat ini PLN UP3 Jayapura melakukan perbaikan mesin pembangkit Pico Hydro pasca diterjang banjir pada akhir Januari lalu di Kwaedamban, Distik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Melihat potensi alam yang ada disana, PLN mengembangkan pembangkit listrik Pico Hydro untuk menyalakan mesin pembangkit tenaga arus sungai yg mengalir sepanjang kampung tersebut.
Borme sendiri masih menjadi daerah Unit Layanan pelanggan Sentani di bawah PLN UP3 Jayapura. Namun, ditengah adanya wabah corona sehingga sulit untuk mencari transportasi udara ke Borme.
Untuk mencapai kampung ini harus menggunakan pesawat jenis twin otter dan dilanjutkan berjalan kaki sejauh 16 km atau lebih kurang 8 jam.
Kendati begitu, para insan PLN tetap semangat untuk sampai ke kampung tersebut dengan menyusuri jalan darat meskipun terdapat jurang terjal dan jalan licin.
Perbaikan mesin Pico Hydro 1 kW Kampung Kwaedamban ini dilaksanakan selama 12 hari mulai tanggal 28 Februari hingga 10 Maret 2020. Agar tidak terjadi resiko kembali karena banjir maka tim PLN dan masyarakat bahu-membahu membangun bendungan, intake, penstock dan bronjong penahan arus air.
Daya terpasang mesin pembangkit kapasitas 1 kW untuk listrik bisa dinikmati oleh 22 pelanggan dengan 24 jam. Bentangan sambungan JTR (Jaringan Tegangan Rendah) sepanjang 3.65 kms, kini listrik PLN sudah dapat dinikmati kurang lebih sebanyak 22 kepala keluarga di kampung tersebut.