Jayapura – Perum Damri Cabang Jayapura mencatat kinerja sepanjang tahun 2019 tercapai 96 persen atau Rp 2,250 miliar dari target Rp 2,3 miliar dari 10 bus perintis yang beroperasi di Jayapura.
Kepala Perum Damri Cabang Jayapura, Tapipudin mengatakan, angka tersebut lebih baik dibandingkan kinerja tahun 2018 yang mengalami defisit hingga 60 persen. Selain kendaraan perintis (bersubsidi), pihaknya juga mencatat pendapatan dari kendaraan yang beroperasi pada jalur bandara dan komersil.
Tahun 2019, kata Tapipudin, keuntungan pendapatan dari segmen bandara dan komersil masing – masing sebesar Rp400 juta dan Rp500 juta dari target Rp1,3 miliar. Kendati sempat defisit pada awal semester kedua tahun 2019. Sebagai informasi, Perum Damri Jayapura mengoperasikan 10 bus perintis, 7 bus bandara dan 3 bus komersil dengan usia kendaraan 3 sampai 5 tahun.
“Tahun 2019 hampir semua segmen tidak mencapai target karena beberapa kendala, pada awal semester satu, terjadi banjir bandang di Kabupaten Jayapura, kurang lebih 20 hari bus kami tidak bisa beroperasi melayani masyarakat yang melalui rute tersebut, kemudian pada semester kedua terjadi kerusuhan, tapi menjelang akhir tahun kita bersyukur karena pendapatan dari trayek bandara dan komersil bisa seimbang dengan biaya operasional,” ujar Tapipudin, Kamis (20/2/2020).
Dia mengungkapkan, tahun 2020 terjadi pengurangan anggaran dari kantor pusat, yang sebelumnya Rp2,250 miliar menjadi Rp2 miliar. Hal itu disebabkan pihaknya melakukan peralihan trayek Jayapura ke Waris dialihkan ke Jayapura ke Senggi. Pihaknya juga berencana menambah satu trayek yaitu Jayapura ke Genyem. “Kita sudah melakukan survey, kurang lebih jaraknya 100 kilometer,” ucapnya. (Zulkifli)
