Jakarta – Jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 di Papua resmi dibuka, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman menegaskan bahwa perhelatan akbar tersebut tetap sesuai rencana.
“PON XX ini tetap berjalan sesuai rencana, dilaksanakan pada tanggal 2 – 15 Oktober 2021. Semua kegiatan terkait sudah disiapkan sebaik-baiknya,” tegasnya.
“Saya selaku Ketua Umum KONI Pusat, penanggung jawab PON XX Tahun 2021, ingin memberikan update,” katanya membuka konferensi pers secara virtual.
Pertama yang dijelaskan adalah Entry by Name yang sudah selesai pada 1 Agustus lalu. Jumlah atlet sebanyak 6.496 orang dan jumlah ofisial 50% dari jumlah tersebut. Keabsahan atlet masih berlangsung hingga saat ini.
Selanjutnya dijelaskan terkait Pertandingan. Surat Keputusan (SK) Panitia Pelaksana (Panpel) sudah rampung 100% dan segera disampaikan ke Kemenpora. Rencana Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Test Event segera digelar sebulan sebelum pelaksanaan PON XX.
Masih membahas bidang I, Venue telah siap semua, hanya saja Rugby dan Paralayang yang masih dalam proses penyempurnaan. Kemudian, seluruh peralatan pertandingan tiba di Papua maksimal 30 Agustus mendatang. Sebagian sudah berada di Papua dan sisanya akan menyusul segera. Sebanyak 36 peralatan disiplin Cabor berasal dari APBN sedangkan 20 dari APBD.
Terakhir dari bidang I yakni berkaitan dengan upacara. Pelaksanaan Opening Closing Ceremony (OCC) terus dibahas antara KONI Pusat dan PB.PON. Peralatan pendukung tengah dikirim ke Papua agar geladi dapat dilaksanakan pada 28 – 30 September 2021.
Pada bidang II, Ketua Umum KONI Pusat tegaskan bahwa Papua aman. “Masalah keamanan tentunya, kita memberikan atensi yang sangat tinggi,” katanya. “Koordinasi dengan Kapolda Papua, Pangdam Cenderawasih dan lainnya terus berjalan,” tambahnya. “Kekuatan yang disiapkan Kodam Cenderawasih dan Polda Papua cukup untuk mengamankan,” sambung Marciano.
Meski ada beberapa kabar terkait masalah keamanan di Papua, Ketua Umum KONI Pusat kembali menegaskan bahwa keamanan masih terkendali di empat tempat penyelenggaraan PON XX, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Merauke.
“Ada dinamika keamanan di Papua, tetapi secara umum Papua dalam kondisi yang terkendali. Papua siap dengan pelaksanaan PON. Masyarakat Papua ingin menjadi tuan rumah yang baik, penyelenggaraan PON ini harga dirinya masyarakat Papua,” terang Ketua Umum KONI Pusat.
Selain itu, setiap kontingen juga diperkenankan membawa tenaga pengamanan dari provinsi masing-masing. Hal tersebut juga sudah dikomunikasikan dalam rapat KONI Seluruh Indonesia tanggal 27 Juli. “Setiap kontingen membawa keamanan dari daerah masing-masing,” ujarnya.
Hal yang mendapat perhatian dari bidang II selain keamanan adalah penyiaran pertandingan. Pasalnya, belum dapat dipastikan bagaimana PON XX digelar, apakah dengan penonton penuh, dengan pembatasan penonton atau tanpa penonton.
Alhasil, penyiaran pertandingan sangat diperlukan agar dapat disaksikan seluruh masyarakat Indonesia dimana pun berada. “Broadcasting memegang peranan besar dalam PON XX karena kita melaksanakan PON dalam masa pandemi Covid-19,” katanya memberikan keterangan. Internet yang menjadi tulang punggung penyiaran dan juga kegiatan lainnya juga terus diupayakan tersedia sebaik mungkin.
“Akomodasi, transportasi dan konsumsi sudah dalam proses sinkronisasi dengan masing-masing Sub. PB.PON, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke,” bukanya saat menerangkan perkembangan bidang III. Tak lupa, kesehatan yang juga ada pada bidang III ikut mendapatkan atensi.
Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, bahwa semua kontingen yang berangkat, dan masyarakat Papua di sekitar Venue harus sudah divaksin. Saat ini, seluruh kontingen hampir sudah semuanya menerima dosis kedua vaksin. Jika ada yang tidak dapat divaksin karena masalah kesehatan, mereka harus didukung keterangan dari dokter.
“Hari ini untuk masyarakat yang di sekitar Venue, baik di Kabupaten Mimika, Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Merauke kondisinya sudah 40% divaksin. Kita mengejar dengan waktu yang ada untuk mengejar,” kata Ketua Umum KONI Pusat optimistis.
Pada penyelenggaraannya nanti, protokol kesehatan juga tetap dilaksanakan dengan ketat. Keberhasilan Olimpiade Tokyo 2020 menjadi motivasi untuk Indonesia sukseskan PON XX Tahun 2021 di Papua. “Salah satu kunci Olimpiade Tokyo berhasil karena penerapan protokol kesehatan, ini jadi atensi kita,” katanya.
Tak lupa, penanganan dan antisipasi Malaria juga sudah dibahas antara Kemenkes, Dinas Kesehatan Papua dan seluruh kontingen.
Meski resmi dibuka pada tanggal 2 Oktober 2021, beberapa pertandingan sudah dimulai sebelumnya. Pertandingan pertama yang digelar di Kota Jayapura adalah Softball Putra, tepatnya tanggal 22 September 2021. Kemudian pada tanggal 23 September 2021, untuk pertama kalinya pertandingan digelar di Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Mimika. Saat itu, Kabupaten Jayapura akan menggelar Polo Air dan Baseball sedangkan Kabupaten Mimika mempertandingkan Terbang Layang. Kabupaten Merauke pertama kali menggelar pertandingan pada 29 September, yakni cabor Wushu. Sebelumnya pertandingan, Test Event sudah berlangsung, ditargetkan sudah dilakukan di seluruh tempat penyelenggaraan PON XX Tahun 2021.
Jadwal penting pada akhir bulan ini adalah, rencana Delegate Registration Meeting (DRM) dan Chef de Meeting (CdM) III di Jayapura.
Di ujung konferensi pers, Ketua Umum KONI Pusat sampaikan harapannya agar anggaran yang diajukan oleh PB.PON dan tengah di-review Kementerian Keuangan dapat segera cair. Pasalnya banyak hal yang bersandar pada anggaran tersebut.
“Mari kita bersama menjadikan PON XX ini sebagai PON pemersatu bangsa. Mari kita jadikan PON XX ini sebagai kebangkitan Bangsa Indonesia dari pandemi Covid-19. Olimpiade Tokyo selesai sesuai dengan rencana dan selesai dengan baik, saya harapkan PON XX juga selesai dengan baik,” ajaknya untuk memaknai PON kali ini sebagai momentum kebangkitan bangsa sekaligus pemersatu Indonesia.