Puncak Jaya – Dalam upaya menjaga stabilitas dan perdamaian di wilayah Kabupaten Puncak Jaya, Ketua Klasis GIDI Wilayah Yamo, Telius Wondayang, menyampaikan seruan damai kepada seluruh masyarakat, khususnya para pendukung dua kubu yang terlibat konflik belakangan ini.
Pernyataan tersebut disampaikan pada Senin, 7 April 2025, sekitar pukul 15.30 WIT di Kampung Wuyukwi, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.
Dalam penyampaiannya, Telius menegaskan pentingnya menghentikan segala bentuk pertikaian yang berujung pada konflik horizontal di tengah masyarakat.
“Syalom, sebagai Ketua Klasis GIDI Mulia, saya mau sampaikan kepada seluruh masyarakat Puncak Jaya. Kami pihak gereja berharap perang cukup sampai di sini,” harap Telius.
Ia menyoroti dampak besar dari konflik yang terjadi, termasuk lumpuhnya berbagai pelayanan penting seperti pemerintahan, pendidikan, hingga aktivitas keagamaan.
“Semua menilai Puncak Jaya sebagai kota mati karena semua pelayanan Pemerintah, sekolah termasuk Sekolah Alkitab dan semua pelayanan tutup,” katanya.
Karena itu, dalam pernyataan tegas dan menyentuh tersebut, Telius Wondayang menyerukan kepada seluruh masyarakat, khususnya para pendukung Paslon 01 dan Paslon 02, untuk mengakhiri konflik dan mengedepankan persatuan.
“Kami mohon pendukung Paslon 01 dan pendukung Paslon 02 mulai hari ini berhenti perang saudara. Karena kami mau kota kami damai sejahtera. Itu harapan kami, terima kasih,” pungkasnya.
Seruan ini diharapkan menjadi titik awal bagi seluruh elemen masyarakat untuk kembali merajut kebersamaan, menjaga kerukunan, dan menciptakan suasana yang aman serta kondusif di Kabupaten Puncak Jaya.