MERAUKE,– Kapolres Merauke, AKBP Ir.Untung Sangaji, M.Hum, Senin (20/6) terlihat berada di area Monumen Kapsul Waktu (Mokawa) dan bertemu dengan sejumlah masyarakat para pecinta tanaman bonsai. Kehadiran sosok nomor satu di Polres Merauke itu tidak hanya untuk bersilaturahmi dengan pecinta tanaman hias tersebut tetapi juga tampil sebagai narasumber untuk berbagi wawasan seputar bonsai.
Untung Sangaji diundang khusus oleh pihak penyelenggara kegiatan bertajuk ‘Sosialisasi dan pelatihan tanaman hias bonsai’ kolaborasi Merauke Bonsai Art dan Rumah BUMN Merauke. Dengan ramah, polisi yang viral karena keberaniannya menumpas teroris di kawasan Sarinah beberapa tahun silam itu menyapa para peserta dan memberikan banyak ilmu tentang bonsai.
Siapa sangka, sosok jagoan yang biasa lekat dengan senjata dan ahli menangkap penjahat ini ternyata memiliki bakat dalam membuat bonsai bahkan ia sangat memahami cara perawatan tanaman bernilai jual tinggi tersebut.
Dari sekedar hobi, pria yang juga piawai membuat kerajinan home industri ini mampu mengembangkan bonsai menjadi tanaman yang cantik dan bisa dijadikan tambahan penghasilan. Tidak pernah pelit berbagi ilmu dan talentanya, Untung Sangaji berupaya menambah wawasan pecinta bonsai di tanah Anim Ha, bahkan ke depan ia menginginkan agar ada pertemuan lanjutan dan dirinya bersedia kembali memberikan pelatihan yang lebih optimal.
“Kapan lagi ada pertemuan seperti ini, saya bisa hadir untuk sharing pengalaman soal bonsai. Mari kita sama-sama belajar dan saya akan meluangkan waktu di sela-sela kesibukan tugas demi pecinta bonsai di sini,”terang pria pecinta jet sky dan motor Harley ini. Saat ARAFURA News berkesempatan menemuinya usai pelatihan, Untung Sangaji mengungkapkan bahwa bonsai menjadi tanaman yang bernilai tinggi jika ditekuni dengan baik.
Bahannyapun banyak tersedia di daerah ini dan menjadi kekayaan alam tersendiri yang bisa dimanfaatkan. “Di sini sudah banyak bermunculan pecinta bonsai, jadi manfaatkan potensi yang ada. Jangan malu untuk bertanya karena di sekitar kita banyak tanaman dari beragam spesies yang bisa dimanfaatkan, itu keren sekali,”terangnya.
Ia mengapresiasi pelaksanaan kegiatan sore itu dan berharap semakin banyak masyarakat yang menyukai bonsai di Merauke. Dirinya yakin dengan pengetahuan yang memadai akan melahirkan orang-orang muda yang berkompeten di dunia usaha termasuk bisnis bonsai.
“Sekali lagi saya tegaskan, jangan miskin di alam kita yang kaya.Selain itu yang harus diperhatikan, keahlian dan kecakapan akan sebuah nilai dapat mengurangi tensi kejahatan. Sebab dengan skill yang dimiliki maka orang dapat fokus menyalurkan hobi dan keahliannya untuk hal-hal yang bermanfaat,”ungkap Untung Sangaji.
Sementara itu Amadea Sampepadang selaku Fasilitator Rumah BUMN Merauke menambahkan, alasan mengundang Untung Sangaji untuk memberikan pelatihan karena pihaknya mengetahui bahwa polisi dengan segudang talenta itu juga memiliki ketertarian dengan tanaman termasuk bonsai.
Untung Sangaji dilihat banyak tahu soal bonsai dan sering membuat bonsai yang bagus dan berkualitas. Amadea menjelaskan, peserta rata-rata adalah pelaku usaha binaan Rumah BUMN dan sangat antusias mengikuti pelatihan.
“Saya mendapat info bahwa Kapolres Merauke juga punya keahlian membuat bonsai sehingga kami mengundang beliau dan direspon dengan baik,”terang wanita yang akrab disapa Dea ini.
Ia berharap pelatihan seperti ini dapat terus berlanjut sehingga para ibu rumah tangga maupun pelaku UMKM lainnya dapat melebarkan sayap dengan menekuni bonsai yang memiliki nilai jual cukup menjanjikan.
Hal senada juga disampaikan Ketua Merauke Bonsai Art, Dody Panca Setio bahwa ia melihat sosok Kapolres juga menyukai bonsai sehingga beliau turut digandeng untuk dapat berbagi ilmu. Ia bersyukur karena Kapolres yang juga dikenal sukses mengelola budidaya bandeng di Merauke itu memberikan dukungan penuh terhadap eksistensi para penggemar bonsai di Kota Rusa.
“Komunitas kita belum lama hadir di sini namun kami sangat konsisten memperkenalkan bonsai. Visi misi kami sederhana, ingin menjadikan Merauke sebagai sentra bonsai di Papua,”terang Dody.
Melalui pelatihan kali ini pihaknya ingin memperkenalkan bonsai kepada masyarakat dalam hal ini untuk bonsai pohon dan bonsai kelapa. Beberapa hal yang ditekankan adalah cara dasar pembuatan bonsai yang berkualitas sehingga mampu mempengaruhi nilai jual.**