MERAUKE,ARAFURA,- Dua sosok alumni senior yang merupakan jebolan dari lembaga pendidikan YPK tampil secara khusus di momen reuni akbar alumni YPK mulai tingkat TK, SD, SMP dan SMA yang berlangsung di GOR Hiad Sai Sabtu lalu untuk menceritakan pengalaman mereka dan berbagi tentang proses pendidikan yang pernah dilalui di masa-masa muda saat belajar di lingkup YPK.
Mereka adalah Ketua DPRD Merauke, Ir.Drs. Benjamin I.R.Latumahina dan Kepala LPP RRI Merauke, Yonas Markus Tuhuleruw.
Untuk Yonas Markus sendiri, dalam kesempatan itu mengemukakan bahwa ia menjalani masa sekolah dasar di SD YPK di Kaimana, sejak kelas 1 hingga kelas 2. Pada masa kecilnya itu benar-benar menjalani pendidikan dengan penuh kesederhanaan dan keterbatasan fasilitas. Namun ia menikmati kondisi tersebut dan tidak menjadi kendala untuk tetap semangat menuntut ilmu. Lalu dirinya pindah ke SD YPK di Jayapura untuk melanjutkan pendidikan di kelas 3 dan 4. Sedangkan kelas 5 hingg selesai ia tamatkan di SD YPK Fak-Fak.
Menurutnya era YPK saat itu adalah era keemasan dan para siswa dididik dengan penuh kedisiplinan. Satu hal yang menarik adalah diikutsertakannya murid-murid teladan dari SD YPK mewakili Irian Jaya saat itu untuk mengikuti perlombaan dimana dirinya juga menjadi salah satu siswa yang terpilih. “Kita memang harus belajar untuk ditegur saat menjalani proses pendidikan, jadi tidak hanya bisa menegur saja.
Didikan yang diterapkan di era 70an benar-benar menonjolkan ketegasan dan kedisiplinan, namun bukan berarti jahat. Sebab guru hanya ingin agar kita bisa menjadi orang yang pandai,”tegasnya.
Dalam hal ini kepandaian yang dimaksudkan adalah pandai dalam ilmu pengetahuan dan mempunyai hati nurani. Serupa dengan rekannya itu, Benjamin Latuhamina atau yang akrab disapa Pak Beni ini mengemukakan bahwa semua orang tentu mempunyai cita-cita dan ia sangat setuju dengan apa yang disampaikan oleh Kepala LPP RRI bahwa pada zaman dulu yakni sekitar era 70an dan 80an, YPK memang berada di zaman keemasan.
Alumni SMP YPK dan TK Gotong Royong ini menilai, mekanisme pembelajaran di sebuah sekolah yayasan khususnya di lingkup YPK memang cukup dominan. Tidak hanya sering meraih juara dalam berbagai kompetisi tetapi juga mampu meraih rangking teratas. “Sebab ketika kita sampai di sekolah maka sekolah sudah memiliki hak dan kewenangan penuh terhadap kita anak didiknya lalu ketika kita pulang ke rumah baru sepenuhnya menjadi kewenangan orang tua,”ujar Beni.