“Untuk itu saya tegaskan lagi sebagai wakil ketua DPR, Saya mau tegaskan kepada kepala bandara Sentani dan juga kepala Angkasa Pura, anda harus tunduk pada keputusan yang sudah dibuat pemerintah provinsi Papua,” tandasnya.
Sebab kata Wonda, yang dilarang adalah penerbangan penumpang tapi untuk kargo silahkan beroperasi seperti bisa.
Menurutnya, pembatasan ini adalah pembatasan sosial bukan lockdown. Karena jika lockdown banyak hal yang menjadi konsekuwensi dan banyak hal yang harus dipersiapkan.
“Ini hanya pembatasan sosial selama 14 hari. Rakyat Papua tidak akan mati dalam 14 hari tetapi mereka akan mati ketika virus itu masuk ke Papua,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini beliau juga menghimbau masyarakat Papua untuk mematuhi apa yang diminta pemerintah. Ketika pemerintah sudah melakukan pembatasan sosial masyarakat jangan terprovokasi. Masyarakat juga mesti belajar hidup disiplin tidak bisa hidup sembarang sembarang lagi.
“Himbauan saya ini kepada seluruh masyarakat Papua untuk sementara waktu kita hargai nyawa lebih penting dari semuanya. Untuk sementara waktu kita tidak perlu bicara bagaimana kalau saya begini atau bagaimana kalau saya begitu,” ujarnya.
Dikatakan, saat ini yang dibicarakan adalah bagaimana kehidupan kita kedepan, jangan kita hancur hanya karena gara-gara penyakit yang mestinya bisa kita cegah.
Untuk itu sebagai wakil rakyat, ia pun menghimbau kepada seluruh masyarakat Papua yang ada di Tanah Papua untuk bisa mmenahan diri selama 14 hari, agar tidak melakukan aktivitas yang berskala besar, juga tidak kumpul-kumpul lagi dalam jumlah yang banyak.
Yunus Wonda menambahkan, kita harus menghindari virus ini karena ini virus yang sangat mematikan dan belum ada obat yang bisa menghentikannya.
“Kalau tidak ada keperluan yang mendesak sebaiknya tinggal di rumah. Kita harus bersama-sama untuk bisa mencegah agar virus ini tidak lagi merajalela di Papua. Cukup 7 orang yang dinyatakan positif corona di Papua. jangan bertambah lagi,” tekannya.