Jayapura – Keluarga Besar Keondoafiaan Tobati Enggros, Port Numbay dengan resmi memberikan restu dan dukungan kepada Jhony Banua Rouw, SE untuk maju sebagai Calon Wali Kota Jayapura pada Pilkada yang dilaksanakan secara serentak di bulan November 2024, mendatang.
Untuk itu, bersama tokoh-tokoh adat Saereri, baik dari Kepulauan Yapen, Waropen, Biak Numfor dan Supiori, Jhony Banua Rouw atau yang akrab disapa JBR ini, berkunjung ke Keondoafian Tobati Enggros meminta ijin serta doa restu untuk maju bertarung di Pilkada Kota Jayapura secara adat dan juga diterima oleh keluarga besar Keondoafian Tobati Enggros secara adat.
Sehingga, saat prosesi adat itu berlangsung, ahli waris Keondoafian Tobati Enggros Pdt Petrus Hamadi langsung menyerahkan Noken kepada Jhony Banua Rouw.
Selain itu, Jhony Banua Rouw juga menerima surat mandat atau restu adat dukungan untuk maju dalam Pilkada Kota Jayapura dari Keondoafian Tobati Enggros yang diwakili oleh Titus Hamadi.
“Hari ini kita menyambut seorang pemimpin besar di dalam rumah Keondoafian Tobati Enggros, ini refresentasi anak Papua yang menurut kami layak memimpin Kota Jayapura,” tandas Jacobus Eduard Hababuk, Juru Bicara Keondoafiaan Tobat Enggros, kepada sejumlah awak media, usai kegiatan yang berlangsung di Entop Kota Jayapura, Sabtu sore 27 Juli 2024,
Dijelaskannya, maksud Keondoafian Tobati Enggros menyerahkan mandat kepada Jhony Banua Rouw itu tidak lain adat mempunyai nilai yang sangat kuat di Papua.
“Kepercayaan yang adat berikan menjadi simbol bahwa seperti tadi ahli waris Keondoafian Tobati Enggros sudah menyatakan akan memberikan dukungan secara langsung dan nanti akan diterjemahkan oleh pemimpin kita ini 2024 – 2029 kaka Jhony Banua Rouw,” ungkapnya..
Bahkan, Ahli Waris Keondoafian Tobati Enggros Pdt Petrus Hamadi menilai, jika Jhony Banua Rouw sebagai anak adat dari Saereri telah melakukan suatu langkah yang sangat baik.
“Selama ini, kita sering kali mengklaim bahwa kalau dia asli Port Numbay, dia harus jadi Wali Kota itu harus dari anak asli Port Numbay. Tapi, sekarang kami ingin membuat sesuatu yang tidak biasanya. Walaupun dia dari Saereri, tapi kami melihat bukan darimana dia datang, yang penting dia orang Papua dan punya kepedulian untuk membangun dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat yang ada di Kota Jayapura,” jelas Pdt Petrus Hamadi.
“Namun, kami sangat merespon itu dan memberikan dukungan, sekaligus memberikan mandat kepercayaan dari masyarakat Tobati Enggros secara khusus dan keluarga besar Port Numbay,” timpalnya.
Untuk itu, atas nama Keondofian Tobati Enggros, lanjut Petrus Hamadi, pihaknya sebagai ahli waris Ondoafi Besar Tobati Enggros, almarhum Petrus Yahe Hamadi menyatakan bahwa menerima dan merestui Jhony Banua Rouw untuk mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Jayapura pada Pilkada Serentak bulan November 2024.
“Ini yang kami yang lakukan, sehingga tidak lagi kebiasaan yang dilakukan di Kota Jayapura harus anak Port Numbay. Tapi, kita lihat figur ini juga. Dan, figur itu adalah figur yang mempunyai rasa kepedulian kepada rakyat dan mau bekerjasama dengan masyarakat adat, maka disitulaH itulah yang kami respon dan kami berikan dukungan sepenuhnya,” jelasnya.
Kendati demikian, ia berharap ke depan hal seperti ini juga harus dilakukan agar pemerintahan punya kemitraan baik bersama adat maupun lembaga keagamaan, agar ketiga tungku ini berjalan bersama-sama agar ke depan semua dapat menikmati kesejahteraan bersama.
Namun, Petrus Hamadi mengaku jika pihaknya sangat merespon Jhony Banua Rouw sebagai anak adat dari Saereri dengan datang dan meminta ijin serta doa restu kepada Keondoafian Tobati Enggros, karena dia tahu dan menghargai tatanan adat yang berlaku di satu daerah yakni di Port Numbay khususnya Tobati Enggros.
“Dalam tradisi kami ketika seseorang datang dan memohon ijin, keluar dari rumah besar ini, maka dialah yang menjadi calon dan terpilih menjadi Wali Kota. Tempat ini menjadi barometer, karena Ondoafi Besar Tobati Enggros itu bukan hanya menjadi ondoafi di Tobati, tapi dia sudah dicanangkan oleh pemerintah sebagai ondoafi besar di se Tanah Tabi. Itulah sebabnya, ketika melakukan proses adat, maka otomatis untuk semua masyarakat Port Numbay,” paparnya.
Sementara itu, Jhony Banua Rouw, SE sebagai Calon Wali Kota Jayapura menyampaikan terimakasih kepada Keluarga Besar Keondoafian Tobati Enggros yang telah menerima, memberikan restu dan mandat untuk maju sebagi calon Wali Kota Jayapura periode 2024 – 2029.
“Saya juga menerima noken berisi aspirasi dan mandat atau restu adat, itu komitmen akan saya laksanakan apa yang menjadi aspirasi atau pikiran yang sampaikan oleh Keondofian Tobati Enggros dan Port Numbay dan saya akan berjuang semaksimal mungkin untuk menjawab semua,” ujar JBR yang masih aktif menjabat sebagai Ketua DPR Papua.
Salah satunya, ungkap JBR, di rumah besar atau Keondoafian Tobati Enggros mempunyai nama besar, namun jika ia dipercaya memimpin, maka rumah adat ini akan bangun kembali menjadi situs sejarah atau budaya bagi masyarakat di Port Numbay.
“Apalagi saya dengar masih banyak sekali barang-barang budaya Tobati Enggros yang disimpan dengan baik dan kita harap ini kita bisa menjadi situs sejarah dan menjadikan suatu pengetahuan bagi generasi muda ke depan tentang tatanan adat di Port Numbay,” ucapnya.
Untuk itu, dalam tradisi adat ini JBR pun meminta ijin, didampingi Koordinator Forum Masyarakat Saereri, Yonas Alfons Suma Nussy, Tokoh Adat Biak Numfor dan Supiori di Port Numbay, Dorus Awom, Carlos Sawaki Tokoh Adat Waropen di Port Numbay dan Tokoh Adat Kepulauan Yapen, Waenand Watori datang diiringi tarian adat dan tabuhan tifa.
Sekedar diketahui, jika rombongan Jhony Banua Rouw ini disambut secara adat oleh Ahli Waris Keondoafian Tobati Enggros, Pdt Petrus Hamadi, Dewan Adat Tobati Enggros Titus Hamadi, Pdt Yapet Dawir sebagai Rowes Ondoafi Tobati Enggros dan Juru Bicara Keondofian Tobati Enggros, Jacobus Eduard Hababuk. (Tiara).