JAYAPURA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua berniat mencapai prestasi terbaik pada Pekan Olahraga Nasional (PON) (XX) di Papua 2021.
Oleh karena itu, KONI Papua dibuktikan niat tersebut dengan menggelar kegiatan bimbingan teknis (bimtek) selama empat hari untuk para pelatih seluruh cabang olahraga (cabor) yang ikut serta dalam multievent paling bergengsi di Indonesia ini.
Sekretaris Umum Koni Papua, Kenius dalam arahannya melalui video conference, mengapresiasi kegiatan bimtek ini.
Kegiatan ini sangat penting bagi para pelatih dan asisten pelatih guna meraih juara pada PON 2021 Papua.
Kenius menyatakan, KONI sudah membuat mapping program untuk pesiapan atlet Papua menuju PON XX 2021 mendatang.
Oleh karena itu, para pelatih dan asistennya harus membuat perencanaan periodisasi latihan untuk mengembangkan kemampuan atletnya untuk mencapai puncak prestasi pada PON di bumi Cenderawasih pada bulan Oktober 2021.
Menurutnya, pelatih dan asisten pelatih harus memiliki mimpi dan tujuan untuk melahirkan atlet menjadi juara pada PON XX Papua. Jika tidak bisa meraih prestasi lebih baik jangan lagi menjadi pelatih kedepan.
Ya, bagi para pelatih, harus bisa membawa atletnya meraih medali pada penyelenggaraan PON, jika gagal, lehih baik stop menjadi pelatih sudah,’’ katanya, Sabtu, (11/7/2020)
Dikatakan, prestasi atlet ada ditangan pelatih, sehingga jika pelatih ingin atletnya juara harus punya program latihan yang baik.
‘’saya minta semua pelatih secara serius dapat membuat program latihan pelatihan. Karena ini sangat penting untuk menyiapkan atlet juara di PON XX Tahun 2021,” kata Kenius.
Sementara itu, Paulus L Pesurnay, pemateri dari Pusatlaprov, menjelaskan, seorang pelatih harus mampu melahirkan seorang atlet berprestasi. Oleh karena itu, seorang pelatih harus memiliki motivasi.
Paulus menambahkan, untuk menjadikan seorang atlet jadi juara ada 10 prinsip latihan diantaranya, ada harus hubungan yang optimal antara pembebanan dan pemulihan prinsip super kompensasi.
Pembebanan yang progresif, pembinaan jangka panjang, pembinaan dengan periodesasi dan hubungan optimal fisik, tehnik kecabangan olahraga, taktik cabang olahraga dan peningkatan intelektual termasuk di dalamnya pembinaan psykologi terutama kemauan keras.
Selain itu, hubungan antara pembinaan yang khusus dan bertambahnya latihan-latihan spesialis (cabor), latihan yang bervariasi baik isi, metode termasuk pula norma-norma beban latihan, individualitas, pengukuran pengembangan atau peningkatan prestasi dan pengulangan.