Jayapura – Empat venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua yang dibangun atas amanat Inpres Nomor 10/2017 sudah selesai 100 persen dan siap diserahkan ke Pemerintah Daerah (Pemda) Papua.
Keempat venue tersebut adalah arena Aquatic, Istora Papua Bangkit dan Venue Arena Cricket dan Hockey Indoor dan Outdoor.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penyelesaian pembangunan venue olahraga PON XX dilaksanakan dengan cermat.
Mulai dari tahap desain, pembangunan, dan pengawasannya dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan yang melibatkan pengawasan dari Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2).
Selesainya pembangunan venue PON tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan warga Papua saja, namun juga menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia.
“Hal ini juga diharapkan dapat mendorong para anak muda, khususnya atlet-atlet Papua lebih semangat dan berprestasi menjadi juara, baik di kancah nasional maupun internasional,” kata Basuki dalam keterangan tertulis, Minggu (17/01/2021).
Venue Aquatic dilengkapi fasilitas pool berstandar internasional. Venue yang dibangun dengan biaya APBN (MYC) tahun 2018-2020 sebesar Rp 401 miliar telah memperoleh sertifikasi dari Federation Internationale de Natation (FINA) pada 27 Juli 2020. Pada 17 Agustus 2020 lalu bertepatan dengan HUT RI ke-75 Istora Papua Bangkit yang dibangun dengan dana sebesar Rp 257,5 miliar berhasil mencatatkan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk 3 (tiga) kategori sekaligus.
Venue selanjutnya yang telah rampung yakni Arena Cricket dan Hockey Indoor dan Outdoor yang dibangun dengan anggaran Rp 277 miliar. Adapun Arena Hockey Outdoor juga telah mengantongi sertifikasi dari Federation Internationale de Hockey atau Federasi Hoki Internasional (FIH).
Sementara itu, tiga venue lain yang masih dalam tahap pembangunan yakni Venue Dayung, Panahan dan Sepatu Roda dengan progres 63,93 persen. Pembangunan venue ini dilakukan dengan anggaran Rp Rp 116,5 miliar.
“Keempat venue yang telah rampung saat ini sudah memasuki masa pemeliharaan dan siap diserahterimakan kepada Pemerintah Provinsi Papua,”katanya.
Sementara sesuai amanat Inpres Nomor 1 Tahun 2020, Kementerian PUPR juga melakukan Penataan Kawasan Kampung Harapan senilai Rp 134,7 miliar sebagai area Pendukung Venue Istora dan Akuatik yang pelaksanaannya baru dimulai pada akhir Januari 2020 dengan progres pembangunan fisik 58,94 persen.
Selain itu juga Penataan Kawasan Doyo Baru senilai Rp 64,9 miliar sebagai area pendukung Arena Cricket, hoki Outdoor dan Indoor yang pelaksanaannya dimulai pada akhir Desember 2019 dimana saat ini progres fisik mencapai 78,3 persen.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Papua, Alexander Kapisa kepada pers di ruang kerjanya, belum lama ini mengatakan, Kementrian PUPR akan menyerahkan asset venue PON yang sudah rampung kepada Pemerintah Provinsi Papua pada bulan Februari 2021 mendatang.
Empat venue tersebut adalah venue Aquatik dan Istora di Kampung Harapan, Cricket dan Hockey (Indoor/outdoor) di Doyo Baru.
Jadi, serahterimakan empat venue tersebut awal bulan Februari 2021 nanti,” katanya.
Menurut Alex, Dinas Olahraga dan Pemuda Papua telah menyediakan manajemen atau kelembagaan yang akan mengelola venue tersebut, termasuk biaya perawatannya.
“Kamis siap menerima empat venue tersebut. Termasuk kelembagaan untuk mengelola venue pun kita sudah siapkan,” ujarnya.
Jika sudah diserahkan kepada pemerintah Papua, katanya, konsentrasi Disorda terfokus pada aspek pemeliharaan dan perawatan venue-venue tersebut.
Selain itu, lanjutnya, venue-venue tersebut jika sudah diserahkan dapat digunakan oleh para atlet untuk melakukan pemusatan latihan. “Jika sudah diserahkan, sudah pasti bisa digunakan oleh atlet Papua untuk latihan,” pungkasnya.