MERAUKE,ARAFURA,-Kabid Bidang Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua, Lunanka V.M.L.Daimboa, SP, MM mengemukakan bahwa kunjungan pihaknya ke Kabupaten Merauke terkait dengan beberapa agenda kegiatan, antara lain pendistribusian beras Merauke ke 5 lokasi, yaitu Bio, Asiki, Boven Digoel, Asmat dan Wanam serta kegiatan lainnya dalam rangka menjaga stabilitas harga di sebuah wilayah. Salah satunya adalah mengunjungi Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Merauke dimana 9 kebutuhan bahan pokok yang merupakan penyumbang terbesar inflasi diharapkan dapat dipasarkan di TTIC namun dengan syarat harus berada di bawah harga pasar.
Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah memang berpihak kepada masyarakat dalam hal ini pembeli. “Di dalam TTIC kami mengumpulkan semua produksi petani dan mitra kerja yaitu para distributor untuk pedagang. Ini sudah menjadi tupoksi dari bidang pangan,”ujarnya kepada ARAFURA News di TTIC Merauke kemarin. Lebih lanjut ia mengungkapkan, pihaknya gencar mempromosikan tentang TTIC ini karena dipandang penting untuk menstabilkan harga sehingga tidak terjadi kemahalan yang dampaknya dapat menyulitkan masyarakat. Selain itu dipandang perlu untuk memperkenalkan pangan lokal yang ada di Papua termasuk di Kabupaten Merauke.
Dengan demikian khalayak luas semakin mengetahui bahwa sudah ada produk dari pangan lokal yang dibuat oleh Orang Asli Papua (OAP) termasuk dari Kabupaten Merauke. Dijelaskan, salah satu produk yang berkualitas dan perlu mendapatkan perhatian adalah tepung sagu Dwitrap. Produk ini sudah pernah dibawa ke Jakarta dan perlu mendapatkan perhatian khusus dari Pemkab Merauke karena dapat mengangkat nama Kabupaten Merauke. Dalam hal ini soal kemasan harus diperhatikan sehingga jika dipasarkan keluar Papua tidak akan mengalami kebocoran. Sedangkan terkait dengan pengelolaan TTIC yang dilakukan oleh dinas terkait di Merauke, menurutnya sudah cukup baik meskipun belum lama dibuka.