Sentani – Setelah melaksanakan tugas pengamanan perbatasan selama satu tahun dibeberapa wilayah di Papua, 400 Prajurit yang tergabung dalam Yonif Raider 142/KJ dilepas kembali ke daerah asal melalui upacara Pelepasan yang digelar di Lapangan Upacara Rindam XVII/Cenderawasih, Sabtu (29/4/2023).
Pelepasan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) yang sebelumnya bertugas di Kabupaten Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Kabupaten Tolikara dan Kabupaten Yalimo ini, diawali dengan pengecekan pasukan oleh Kepala Staf Korem (Kasrem) 172/PWY Kolonel Inf Bayu Sudarmanto mewakili Danrem 172/PWY, kemudian dilanjutkan dengan penyematan Satya lencana Dharma Nusa, penyerahan cinderamata serta foto bersama.
“Jadi hari ini telah dilaksanakan pelepasan penugasan dari Batalyon 142/KJ yang selama penugasan satu tahun ini, telah berhasil membuat kebaikan untuk Papua dan bangsa Indonesia. Saya juga berterima kasih karena datangnya 400 orang, pulangnya lengkap 400 orang,” kata Kasrem 172/PWY, Kolonel Inf Bayu Sudarmanto usai upacara pelepasan.
Kasrem berharap, keberhasilan ini semoga dapat diikuti oleh satuan lain. “Karena memang niatnya pasukan yang kesini adalah niat baik semua untuk membangun Papua lebih baik kedepan. Kalau ada orang-orang yang tidak suka, itu biasa,” ujarnya.
“Tapi intinya, yang bertugas disini (Papua) adalah orang-orang yang punya niat baik dari daerah asalnya untuk memberikan kebaikan dan pembaharuan yang lebih baik buat tanah Papua,” tambahnya.
Sementara itu, Letkol Inf Esnan Haryadi selaku Danyonif 142/KJ mengucapkan terima kasih kepada Pangdam Cenderawasih, Danrem 172/PWY serta petinggi TNI di Papua.
“Terima kasih bapak Pangdam, bapak Danrem dan bapak Kasrem atas bimbingannya kepada kami selama penugasan di Papua. Sehingga penugasan kami dinyatakan berhasil oleh pimpinan,”ucapnya.
“Tapi juga dari masyarakat pun demikian. Mereka juga memberikan ucapan terima kasih kepada kami semua karena banyak sedikitnya perubahan yang ada itu, terasa bagi masyarakat yang ada di pos-pos yang menjadi tanggung jawab kami prajurit Batalyon Infanteri 142 Kesatria Jaya,” sambungnya.
Dikesempatan itu juga, Danyonif bersyukur karena selama penugasan kurang lebih satu tahun di Papua belum ada pengaduan masyarakat kepada Kolakops.
“Sebab kami datang kesini dengan niat yang tulus untuk mengabdi kepada masyarakat dan bangsa. Karena dengan niat tulus, semua kegiatan yang kami laksanakan dapat diterima masyarakat dengan baik,” tandas Danyonif.