MERAUKE,ARAFURA,-Kapolres Merauke, AKBP Ir.Untung Sangaji, M.Hum mengemukakan bahwa untuk mencegah terjadinya tindakan makar dan lebih meningkatkan rasa cinta kepada tanah air maka dibutuhkan peranan semua pihak termasuk dari kalangan pers yang diharapkan dapat memberikan edukasi terkait hal ini kepada masyarakat luas. “Kecintaan nasionalisme itu harus ditumbuhkan karena nasionalisme dan kecintaan kepada Indonesia sangat penting. Suku-suku yang beragam di negara kita juga menjadi bagian dari kecintaan. Jangan ditambah lagi dengan keributan makar dan pers harus dapat menjelaskan ini kepada mereka.
Tidak pantas kurang ajar di kampung orang karena Merauke adalah daerah yang damai dan miniaturnya Indonesia,”jelas Kapolres kepada ARAFURA News di ruang kerjanya belum lama ini. Menurut Untung Sangaji, seharusnya mereka sadar diri dan tanpa harus diajarkan Indonesia itu seperti apa, seharusnya sudah paham bahwa sampai kapanpun NKRI adalah harga mati. Oleh sebab itu melalui goresan tinta dari insan pers, pihaknya berharap pers juga dapat membantu untuk mengingatkan mereka. Ia menegaskan, makar adalah tindakan pemberontakan dan sangat dilarang untuk dilakukan di negara ini yang sudah dalam keadaan aman dimana setiap warga negara bisa hidup di dalamnya dengan nyaman.
Apa hak mereka dan apa yang sudah mereka lakukan sehingga berani melakukan pemberontakan dan hal-hal negatif lainnya yang sangat tidak pantas. Di sisi lain, banyak pihak yang sudah berbuat bagi negara ini dan tetap memilih setia dengan NKRI di bidangnya masing-,masing. Miris jika melihat ada pihak-pihak yang belum berbuat apa-apa bagi negara justru menentang negara dengan tindakan makar. “Malu sedikitlah, apalagi hidup di tanah ini yang begitu damai dan nyaman dimana Indonesia mini ada di dalamnya.
Ayo kita buat variasi hidup yang bagus untuk masyarakat, meskipun sudah banyak yang kita lakukan tentu tidak luput dari kekurangan. Namun begitu semua dapat disempurnakan dengan jalinan kerja sama yang baik. Berani melakukan tindakan pemberontakan maka ada resikonya, coba saja jika mereka berani melakukan hal tersebut di negara lain, yang ada mati. Berani kok, hanya di kampung-kampung kecil, apalagi tembak lalu lari, kill and run. Kalau berani baku tembak langsung di lapangan karena kita bukan pengecut. Jangan bohongi rakyat, minta referendum, berontak sana sini, untuk apa,”pungkasnya.
