SENTANI – Pemerintah Kabupaten Jayapura, melalui Dinas Perhubungan dalam waktu dekat segera memiliki 2 unit Bus Air yang akan digunakan untuk mendukung kemajuan pariwisata di Kabupaten Jayapura, khususnya di Danau Sentani.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Jayapura Alfons Awoitauw, Kamis (6/8) siang, mengatakan pemerintah pusat membantu 2 unit Bus Air guna mendukung sektor pariwisata di Kabupaten Jayapura.
Lanjut Kadishub Alfons, pemerintah pusat akan mengirim 2 unit Bus Air pada tanggal 31 Agustus 2020 mendatang.
Karena itu, menurut Alfons Awoitauw, sehubungan dengan kedatangan 2 unit bus air itu ada beberapa hal penting yang sudah dibicarakan dan dikoordinasikan dengan sejumlah pihak dan stakeholder yang ada di Papua terkait dengan rencana Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura evakuasi dua unit bus tersebut ke Danau Sentani.
“Ada beberapa hal yang sudah kita bicarakan dengan beberapa stakeholder terkait, pertama kesiapan pemerintah daerah. Karena ini lintas pemerintahan, baik kota maupun kabupaten. Pengiriman Bus Air ini akan melewati jalur jalan nasional,” tuturnya.
Sehubungan dengan itu tentunya ada hambatan-hambatan dalam evakuasi pengiriman bus air itu untuk bisa sampai ke danau Sentani. Misalnya ketika bus ini menggunakan jalan utama, berarti beberapa fasilitas umum dipinggir jalan sepanjang Jayapura Sentani harus diatur baik dan itu harus disepakati dengan sejumlah pihak terkait.
“Misalnya kesediaan membongkar ruas jalan oleh balai jalan, terus yang punya papan reklame akan menaikan, terus kita akan akan memangkas pohon di jalur jalan. Biaya tersebut apabila sedapat mungkin pemkab Jayapura bisa menanggulangi maka, itu jauh lebih bagus karena tidak ada pemotongan bagian kapal,” ujarnya.
“Sehingga kita lakukan komunikasi dan koordinasi terkait dengan hambatan tersebut. Pada dasarnya semua sepakat melakukan perubahan terkait dengan rencana evakuasi barang tersebut,” lanjutnya.
Dia mengatakan terkait rencana evakuasi dua unit bus itu konsekuensinya adalah biaya. Namun mengenai biaya belum dipastikan apakah ditanggung oleh pemerintah daerah atau Kementerian atau pihak konsultan. Karena itu, mengenai biaya ini pihaknya akan berkoordinasi kembali pada rapat selanjutnya dengan beberapa pihak yang terkait.
“setelah kita dapat angka akan kita serahkan kepada pemerintah daerah dalam hal ini Kabupaten Jayapura kalau itu bisa di dapat maka kapal bisa dikirim dalam keadaan utuh ke danau Sentani lewat Jalan Utama,”ungkapnya.
Namun apabila biaya ini belum disepakati di tingkat pemerintah daerah maka kemungkinan besar akan dilakukan upaya lain yakni bus air itu akan dipotong pada beberapa bagianya. Akan tetapi opsi ini juga masih ada masalah selanjutnya. Karena apabila bus air dipotong, maka pada bagian yang akan dipotong itu nantinya akan dirakit ulang di Jayapura. Tetapi di Jayapura sampai saat ini masih terkendala listrik yang masih mengalami gangguan.
“Berkaitan dengan kelistrikan yang ada di Papua khususnya di kabupaten Jayapura yang sering mengalami gangguan. Karena bus air itu dibuat dari bahan alumunium Oleh karena itu dia membutuhkan kelistrikan dalam hal las itu berbeda, kekurangan kita di Papua adalah kelistrikan yang selalu mengalami voltase naik turun dan itu dari konsultan mengaku itu resikonya sangat tinggi,” tukasnya