Jayapura – Juru Bicara (Jubir) Pasangan Calon (Paslon) Bupati Sarmi nomor urut 01, Dominggus Catue – Jumriati (DJ), Adrian Roi Senis, menegaskan agar media tidak memprovokasi masyarakat melalui pemberitaan yang belum tentu kebenarannya.
Menanggapi sejumlah berita yang dinilai menggiring opini negatif dan berpotensi memfitnah, Adrian meminta wartawan untuk bersikap profesional dan tidak berpihak kepada pasangan calon tertentu.
Ia juga menyoroti media yang dianggap tidak melakukan konfirmasi sebelum menerbitkan berita terkait Paslon 01.
“Seharusnya wartawan yang berada di pihak paslon 02 lebih bijak, tidak serta-merta menaikkan berita tanpa konfirmasi. Mereka perlu bertanya kepada tim kami atau kuasa hukum DJ agar beritanya berimbang. Tapi yang terjadi, mereka malah membuat berita yang tidak sesuai fakta dan terkesan menjatuhkan nama baik orang. Jangan hanya karena kepentingan paslon tertentu, tugas utama jurnalistik untuk menyampaikan kebenaran justru diabaikan,” tegas Adrian ketika di konfirmasi, Minggu (2/2).
Menurut Adrian, untuk mendapatkan informasi yang benar dan akurat, wartawan itu seharusnya turun langsung ke Kabupaten Sarmi dan mewawancarai berbagai narasumber, baik dari pihak paslon lain maupun dari tim DJ.
“Jangan hanya mengandalkan narasumber yang didatangkan dan diarahkan untuk berbicara di media berdasarkan kepentingan tertentu. Lebih parah lagi, ada wartawan yang hanya memuat berita dari rilis yang sudah disusun sedemikian rupa tanpa ada verifikasi langsung di lapangan. Ini sangat disayangkan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa tudingan terkait dugaan pelanggaran terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) yang diarahkan kepada Paslon 01 adalah upaya membalikkan fakta.
“Yang sebenarnya melakukan pelanggaran, money politics, dan mobilisasi massa justru paslon 02. Tapi mereka berusaha membentuk opini seolah-olah kami yang bersalah. Ini seperti ‘Maling teriak maling’, melempar batu sembunyi tangan,” katanya.
Adrian membantah adanya isu SARA yang disebut terjadi di Sarmi selama Pilkada. Menurutnya, hingga saat ini, situasi di Sarmi tetap aman dan kondusif, serta hubungan antarumat beragama terjalin harmonis.
Lebih lanjut, Adrian mengingatkan bahwa saat ini sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Bupati dan Wakil Bupati Sarmi sudah berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK), dan proses finalisasi putusan sedang berjalan. Ia meminta semua pihak, termasuk media, untuk berhati-hati dalam membuat berita agar tidak berujung pada pencemaran nama baik.
“Kami harap media lebih berhati-hati dalam mengulas suatu berita agar tidak menjadi fitnah dan menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat,” pungkasnya. (Tiara)