Jayapura – Nasib pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XV tahun 2020 masih dispekulasikan seiring pandemi virus Corona.
Namun, jika event empat tahunan di Papua itu mundur tahun 2021, Ketua National Paralympic Commitee (NPC) Papua, Jaya Kusuma menegaskan kesiapan atletnya.
“Kita menunggu keputusan pemerintah pusat, apakah dua event ini ditunda atau pelaksanaanya sesuai jadwal,” kata Jaya Kusuma kepada wartawan di Jayapura akhir pekan kemarin.
Ia mengatakan, pelaksanaan pemusatan latihan atlet NPC Papua untuk Peparnas XV tahun 2020 dihentikan untuk sementara waktu.
“Kita harus ikuti imbauan pemerintah untuk tetap dirumah, karena tinggal di rumah merupakan solusi terbaik untuk memutus rantai penularan Covid-19 di Papua dan khusunya di Kota Jayapura,” katanya.
Meski demikian, dikatakan Jaya Kusuma, atlet NPC Papua tetap menjaga kebugaran dan cukup berlatih di rumah saja.
“Tidak perlu berlatih keluar rumah, para atlet tetap berlatih di rumah masing-masing untuk menjaga kebugaran dan menghindari kontak langsung dalam latihan,” ujarnya.
Selain itu, atlet Papua yang sementara mengikuti pemusatan latihan Pelatnas untuk persiapan ASEAN Para Games di Filipina tahun ini di Solo, Jawa Tengah, sudah kembali ke Jayapura.
“Atlet kita yang di Pelatnas ASEAN Para Games sudah berada di Jayapura, mereka akan kembali ke Solo bulan Agustus mendatang,” kata Jaya Kusuma yang juga selaku Kepala Distrik Jayapura Selatan itu.
Menurutnya, pemulangan atlet tersebut, karena pemerintah menetapkan wabah corona sebagai bencana nasional dan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengarahkan untuk menunda semua aktivitas.
Namun jika kondisi membaik, rencananya para atlet paralimpik akan dipanggil kembali ke Solo pada Agustus mendatang untuk mempersiapkan diri menjelang ASEAN Para Games Filipina.
Diketahui, Gubernur Papua, Lukas Enembe, melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pertimbangan terkait pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 dan Pekan Paralimpik Nasional (PEPARNAS).
Dalam isi surat yang keluar tanggal 7 April 2020 itu, Gubernur menegaskan, persiapan penyelenggaraan meliputi administrasi pengadaan barang dan pembangunan venue-venue yang sementara berjalan.
Gubernur menambahkan, pembangunan venue telah mencapai progres 85 hingga 95 persen dan ditargetkan selesai pada Juli 2020.
Namun demikian, saat ini Papua dihadapkan pada penambahan jumlah kasus pasien virus corona atau Covid-19.
“Kami menyadari bahwa kondisi ini pasti membawa dampak yang sangat besar terhadap keseluruhan kesiapan penyelenggaraan PON, sehingga kami sangat berharap dan memohon pertimbangan serta arahan Bapak Presiden terkait waktu pelaksanaan PON dan Peparnas di Papua,” katanya.