JAYAPURA – Jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasioanal (PON) XX di Provinsi Papua, 20 Oktober 2020 mendatang, permasalahan mutasi atlet sudah harus tuntas diselesaikan oleh masing-masing provinsi.
Penegasan itu disampaikan Wakil Ketua KONI Pusat Mayjen TNI (Purn) Suwarno, kepada wartawan disela-sela rapat KONI dan PB PON Papua di Jakarta, belum lama ini.
Suwarno mengatakan, provinsi yang melakukan mutasi atlet harus selesaikan masalah administrasinya, harus belum lengkap, misalnya KTP di daerah yang didaftarkan. Hal itu terkait dengan mutasi atlet yang lazim pindah antardaerah menjelang PON, untuk membela daerah yang memberi kompensasi lebih besar.
“saya harapkan PON Papua nanti tidak ada lagi masalah, masih ada waktu selesaikan administrasinya,” katanya.
Suwarno juga mengingatkan Koni yang atletnya pindah ke Provinsi Papua. Dirinya berharap administrasinya perpindahan atlet diberikan.
Sebab, katanya, jika tim keabsahan bentukan PB PON dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) akan menilai kelayakan atlet berlaga mewakili daerah masing-masing berdasarkan peraturan mutasi atlet yang tertuang dalam Surat Keputusan KONI Pusat Nomor 56 Tahun 2010.
“kami ingin tim keabsahan bekerja nanti tidak ada masalah lagi seperti empat tahun lalu di Jawa Barat, PON tinggal beberapa hari kita masih mengurus masalah adminitrasi atlet,” harapnya.
Menurut dia, KONI telah mengantisipasi perpindahan atlet menjelang PON Papua supaya mengikuti regulasi yang berlaku.
“Soal penanggulangan, apabila ditemukan ada yang melanggar ya itu akan ketemu pas di area meeting, dan situ ada tim keabsahan gitu loh,” kata dia.
Lanjutnya, sosialisasi juga telah dilakukan di KONI tingkat provinsi. Ia mengatakan, aturan itu juga telah diketahui oleh cabang olahraga. “Tinggal implementasinya nanti kita tahu pas di area meeting,” pungkasnya.
PON 2020 Papua bakal mempertandingkan 37 cabang olahraga. Tempat pelaksanaan di empat lokasi, yakni Kabupaten Mimika Kabupaten Merauke, Kabupaten Jayapura, dan Kota Jayapura.
Pembukaaan akan dilaksanakan di Stadion Papua Bangkit, di Kampung Harapan Sentani, Kabupaten Jayapura, 20 Oktober 2020.