“Mungkin Kamis besok kami akan pergi lihat Taman Budaya Expo ini. Sehingga ada perhatian dari pemerintah,” tandasnya.
Apalagi ungkap Mega, Taman Budaya Expo ini seperti Taman Mini Indonesia yang menjadi miniatur Indonesia.
“Kalau Taman Budaya Expo miniatur Papua,” imbuhnya.
Menurutnya, dengan momentum pelaksanaan ivent olahraga terbesar senusantara yang diadakan di Papua, maka pemerintah harus mengaktifkan kembali Taman Budaya Expon.
“Dan kalau memang pemerintah betul-betul mau serius untuk menangani hal ini, saya rasa belum terlambat masih ada waktu enam bulan kedepan untuk merawat dan mengaktifkannya. Tinggal bagaimana Pemerintah serius atau tidak untuk mengembangkan dan melestarikannya kembali,”tekannya.
Bahkan kata Mega, ada banyak kesenian yang ada di masyarakat adat Papua yang harus dilestarikan. Seperti seni tari, seni musik dan seni lukis yang semua itu mengandung unsur kebudayaan suku-suku Papua yang disajikan dalam Taman Budaya Expo kala itu.
Legislator Papua ini pun menambahkan, jika kembali aktif, itu bisa membuka peluang besar bagi pelaku ekonomi kecil dan menengah di Papua. Sebab, para pelaku ekonomi ini bisa menjual hasil kerajinannya disitu.
“Misalnya seperti lukisan kulit kayu, noken, sari buah merah, dan berbagai souvenir kerajinan tangan dari mama-mama Papua. Sehingga ada dampak ekonomi bagi masyarakat. Tapi saya optimis jika pemerintah mau serius perhatikan kondisi Taman Budaya Expo ini, maka kesenian tradisional tidak hilang ditelan waktu,” pungkasnya.