Jayapura – PT Pelayanan Listrik Nasional Nusa Daya (PLN Nusa Daya) UP Papua menggelar kegiatan penanaman 1.000 bibit pohon mangrove yang berlangsung di lokasi Hutan Ibayauw, Holtekamp, Kota Jayapura. Kamis, 28 November 2024.
Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka memeperingati Hari Menanam Pohon Indonesia 2024, dengan mengusung tema “Aksi Nyata PLN NUSA DAYA untuk masa depan bumi yang lebih hijau”.
Namun, selain kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia 2024, PT PLN Nusa Daya UP Papua, tapi juga menyerahkan bantuan monitoring 1000 mangrove kepada Rumah Bakau Jayapura
Pada kesempatan itu, Manager PT PLN Nusa Daya Unit Pelaksana Papua, Amri Nugroho menjelaskan, tujuan dari program ini guna mendukung ekosistem hijau.
“Jadi, bukan hanya ekosistem hijau, karena kami pun berusaha bagaimana energi hijau ini mulai dari pembangkit listrik, tenaga surya, spell dan tenaga air merupakan komitmen kami bukan hanya dalam hal lingkungan pepohonan tapi juga dalam hal energi yang kita tingkatkan menjadi energi hijau,”kata Amri kepada sejumlah awak media.
Dikatakan, dengan PT PLN Nusa Daya menanam 1000 bibit pohon bakau, mudah-mudahan ini bisa memberikan kontribusi yang baik khususnya di Jayapura
“Kami berharap apa yang sudah kami lakukan ini memang memberikan dampak yang positif kepada lainnya untuk bisa berkontribusi dalam hal pelestarian lingkungan, karena kita tahu sendiri bahwa lingkungan hijau, energi yang hijau kemudian udara yang baik ini menjadi sesuatu yang sangat penting untuk kehidupan kita di masa depan,”ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Mangrove Ibayauw – Enggros, Petronela Merauje, menyampaikan apresiasinya terhadap PT. PLN Nusa Daya UP Papua.
“Mangrove adalah salah satu benteng terbesar kami, ketahanan pangan kami yang kami punya. Kalau hari ini mangrove hilang maka tidak ada kehidupan diteluk ini. Namun kesadaran untuk menanam dan menjaga alam dan lingkungan ini, itu bukan menjadi tanggung jawab saya dan juga teman-teman komunitas, tetapi ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga dan melestarikan alam yang ada,”tandas Petronela Merauje.
Hal senada, Ketua Rumah Bakau Jayapura, Gamel Abdel Naser juga menyampaikan apresiasi kepada PT. PLN Nusa Daya UP Papua.
“Saya atas nama komunitas menyampaikan terima kasih karena yang telah dilakukan teman-teman PLN di sini saya menganggap bahwa teman-teman PLN ikut menjaga dapur bagi masyarakat kampung,”kata Gamel yang juga merupakan wartawan Cenderawasih Pos.
Menurut Gamel, tanpa hutan bakau tidak ada kehidupan di Teluk Youtefa. Ini sebuah kalimat yang mudah diucapkan tetapi sebenarnya memiliki makna yang sangat besar bagi masyarakat di kampung Enggros.
“Kami meyakini bahwa hutan bakau adalah dapur bagi masyarakat di kampung Enggros, mereka setiap hari mencari bia, kerang dan kayu untuk masak dari hutan ini,”ujarnya.
Bahkan ungkap Gamel, sejak 2011 dirinya sudah menanam di sini. Yang ketika itu kondisinya jauh lebih susah karena penuh dengan akar dan lain sebagainya.
“Tetapi sekarang sudah sangat terbuka dan kiranya dari apa yang dilakukan oleh teman-teman PT. PLN Nusa Daya bisa menciptakan satu akar kecil yang mengisi pori pori bumi dan kemudian memberi makna bagi banyak orang,”ungkap Gamel.
Sekedar diketahui, jika kegiatan ini diikuti oleh para pegawai PLN Nusa Daya dan PT. Paguntaka Cahaya Nusantara atau (PCN) dan PT. PCN sendiri yang merupakan anak perusahaan PLN Nusa Daya dan bergabung dalam satu tim secara umum merupakan anak perusahaan dari PT PLN Group. (Tiara).