SENTANI – Dalam rangka menyambut Natal, Komunitas Balik Kampung (KBK) melakukan sentuhan kasih lewat aksi sosial dengan membersihkan dan pengecatan gedung Gereja GKI Betlehem Jemaat Kensio yang berlokasi, di Kampung Kensio, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (11/12) siang.
Aksi sosial ini dipimpin langsung oleh Ketua Komunitas Balik Kampung, Alfons Awoitauw, S.IP.
Kepada wartawan Alfons mengatakan, apa yang di lakukan oleh Komunitas Balik Kampung ini memiliki nilai lebih untuk menyalurkan sesuatu kepada masyarakat maupun organisasi yang memang sulit untuk berinteraksi dengan orang lain di luar dari lembaga formal.
“Seperti kita, ada wartawan, dari Ikatan Motor Indonesia dan PNS inikan orang-orang yang sebenarnya punya potensi. Tetapi siapa yang menghubungkan itu, sehingga dari diskusi-diskusi timbullah pikiran itu,” ujar pria yang juga Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jayapura, Jumat (11/12). Siang.
Menurut Alfons, gerakan Komunitas Balik Kampung yang di lakukan di Kampung Kensio merupakan gerakan moral atau sosial dengan kata kunci bagaimana komunitas menyempatkan waktu untuk bersosialisasi dan berbagi dengan sesama.
“Intinya adalah bagian yang dikerjakan oleh komunitas balik kampung adalah sentuhan kasih lewat aksi-aksi soial,” tuturnya.
Aksi sosial tersebut, tegas Alfons Awoitauw tidak terfokus pada satu komunitas agama saja melainkan akan menyentuh komunitas agama lain atau lintas agama atau budaya, lintas profesi dan terbuka untuk semua sektor.
“Siapapun boleh bergabung memberikan sumbangsih, bukan saja kepada keagamaan. Tapi, ada hal-hal lain yang akan kita lakukan. Misalnya, menyediakan MCK atau apa saja yang lain yang bisa kita lakukan,” imbuhnya.
Sementara itu, Evarista Dinhar Binhugraheni selaku Pelayan Jemaat di Jemaat GKI Betlehem Kensio mengapresiasi kegiatan positif yang di lakukan oleh Komunitas Balik Kampung dengan kunjungan ke Gereja GKI Betlehem Jemaat Kensio.
Dia menilai lewat kegiatan ini ada sukacita yang boleh terjadi di kampung tersebut, sebab kegiatan seperti ini sangat bermanfaat serta menjadi penyemangat bagi pemuda di Kampung Kensio. Bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif.
“Sekarang ini kan secara fisik, pemberdayaan anak muda inikan sedang mencari jati diri atau kapasitas building bagi diri mereka,“ tuturnya.
Evarita menambahkan apa yang di lakukan oleh Komunitas Balik Kampung sangat membantu dalam proses pembangunan gedung Gereja Betlehem Kensio, karena sebelumnya warga jemaat berniat akan merenovasi keseluruhan gedung gereja dengan membangun baru.
“Oleh karena itu, atas nama Jemaat saya mengucapkan banyak terimakasih. Semoga apa yang dilakukan oleh komunitas Balik Kampung dapat menjadi contoh bagi komunitas lainnya serta menjadi motivasi bagi generasi muda Papua untuk ikut memberi kontribusi positif bagi banyak orang,” harapnya.
