NABIRE – Menyambut Hari Raya Paskah, pada tanggal 29 Maret 2024 mendatang, Kantor Klasis GKI Nabire melakukan kegiatan Jalan Salib yang dilaksanakan, Sabtu (23/03/2024). Kegiatan ini merupakan program kerja dari Kantor Klasis Nabire melalui Urusan Pembinaan Jemaat dan Pelayanan (UP2J).
Ketua Koordinator Pdt. Swesti Amanannpunjo, S.Si.Teol. yang ditemui awak media mengatakan, kegiatan jalan salib ini terbagi dalam tiga lingkungan, terdiri dari lingkungan satu titik starnya dari halaman Kantor Dinas Perhubungan Nabire, lingkungan dua titik starnya dari halaman Gereja Maranatha Malompo dan lingkungan tiga dan empat titik starnya dari Pantai Nabire menuju titik kumpul atau finish di Taman Gizi
Oyehe Nabire, Provinsi Papua Tengah.
Adapun kegiatan jalan salib ini diikuti oleh semua gereja-gereja yang terbagi menjadi empat lingkungan, terdiri dari Jemaat Efata Sanoba, Jemaat Paulus Sanoba, Jemaat Siloam, Jemaat Betania, Jemaat Iktus Siriwini, Jemaat Solagrasia Tapioca, Jemaat Solafide KPR dan Jemaat GKI Bukit Harapan.
Lingkungan dua, terdiri dari Jemaat Maranatha Malompo, Jemaat Tabernakel Oyehe, Jemaat Imanuel Kotalama dan Jemaat Fia Dolorosa, sedangkan untuk lingkungan tiga mulai dari Jemaat Silo Kalibobo sampai ke Wanggar dan untuk lingkungan empat mulai dari Otniel Topo sampai dengan kilo 117 Nabire.
“Makna dari jalan salib ini untuk memberitahukan kepada jemaat bahwa kita harus benar-benar menghayati kesengsaraan Yesus dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen, khususnya ini Minggu Kesengsaraan keenam, kita besok akan memasuki minggu kesengsaraan ketujuh, maka kita harus mempersiapkan diri untuk ada dalam perjamuan ataupun paska,” ujar Pdt Swesti.
Adapun harapan dalam kegiatan itu, kata Pdt Swesti, dengan adanya kegitan jalan salib ini benar-benar setiap orang menghayati kesengsaraan Yesus itu, dalam kehidupan setiap orang memaknai karya Yesus yang dia telah lakukan untuk kita.
“Kita belajar untuk tidak melakukan kesalahan lagi untuk hidup dalam kehidupan yang baru sebagai orang Kristen yang memancarkan sukacita damai sejahtera, membawa kedamaian di atas tanah Papua, terlebih khusus di Provinsi Papua Tengah, Kabupaten Nabire,” pungkasnya. (Elias D)