Jayapura – Untuk menjaga ketahanan stok, Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat mendatangkan 12 ribu ton beras impor.
Pemimpin Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat, Raden Guna Dharma atau Awang mengatakan, per 9 Mei 2023, stok sebanyak 390 ton.
‘’Total ada 12 ribu ton. 4.000 ton dibagi ke Wamena Jayawijaya untuk memenuhi kebutuhan beras di daerah tersebut. Sementara, 8.000 ton sisanya dibagi untuk Jayapura dan daerah lainnya,’’ kata Awang di kantor Perum Bulog Papua dan Papua Barat.
Awang mengatakan, beras yang didatangkan merupakan impor untuk Public Service Obligation atau PSO melalui Surabaya, Jawa Timur.
‘’Beras yang didatangkan dari Vietnam dan Thailand melalui Surabaya sebanyak 8.000 ton akan dibawa ke Jayapura menggunakan dua kapal. Masing-masing kapal mengangkut 4.000 ton, akan tiba dalam beberapa hari kedepan,’’ jelasnya.
Awang menyebut, kebutuhan beras kurang lebih 2.000 ton per bulan, terdiri dari ASN, TNI, Polri dan untuk operasi pasar serta bantuan pangan.
Terkait gudang beras Bulog yang mengalami kekosongan beberapa waktu lalu, Awang mengatakan bahwa pihaknya sengaja mengosongkan gudang tersebut sebab sedang dilakukan perawatan.
‘’Kita ada perawatan gudang atau sedang melakukan fumigasi untuk menghilangkan aroma tidak sedap. Fumigasi atau pengasapan biasanya dilakukan selama 10 hari, yang selanjutnya empat hari untuk penyegaran supaya konsumen tidak komplain saat menerima beras ,’’ ucapnya, Selasa (9/5/2023). (Zul)