Sementara untuk pelayanan air bersih kepada warga Perumnas I,II,III juga Abepura dan sekitarnya Entis mengakui jika terjadi penurunan jam distribusi air karena kondisi sumber air Kampwolker memurun drastis akibat curah hujan yang saat ini masih kurang dan juga terjadinya kerusakan di area kawasan hutan Kampwolker, sehingga daya dukung pepohonan terhadap cadangan air semakin berkurang.
Oleh karena itu, dalam menyikapi kondisi tersebut, upaya- upaya yang akan pihaknya lakukan adalah, khusus untuk masyarakat yang selama ini memperoleh distribusi air dari sumber Borgonji pihaknya telah melakukan interkoneksi jalur pipa yang baru melalui jalur Kojabu.
“Kemudian intake Ajend telah kami lakukan rehabilitasi permanen sehingga mengurangi kebocoran air di area sumber air dan masyarakat yang terdampak dari penurunan debit air telah kami siapkan bantuan gratis melalui mobil tangki air sebanyak dua unit,”ujar Entis.
Dikatakan, jika saat ini PDAM Jayapura bekerjasama dengan Balai Wilayah Sungai Papua akan manfaatkan Danau Sentani sebagai sumber air baku penyediaan air bersih di Kota Jayapura.
“Proyek tersebut telah dilaksanakan sejak 2018 dan dilanjutkan dengan pembangunan Instalasi Pengelolahan Air (IPA), Jaringan Pipa Transmisi, Distribusi dan Bak Air (Reservoir),” ucapnya
Bahkan kata Entis, pihaknya juga akan mengusahakan adanya penambahan kapasitas produksi air untuk warga Entrop, Hamadi dan Polimak.
“Saat ini telah disusun proposal untuk pembangunan sumber air baru dengan kapasitas 85-100 L/dt di Sungai Borgonji 2 dengan target 2021 sudah dapat dioperasionalkan dengan sumber dana Pemerintah Provinsi Papua, Pemkot Jayapura dan dana internal PDAM,” terangnya.
Ditambahkannya, direncanakan untuk membangun embung di area dekat sumber air untuk menampung air hujan dan aliran permukaan (run off) sehingga diperoleh cadangan air yang dapat dimanfaatkan saat terjadi musim kemarau atau terjadi penurunan debit air.
“Jadi tahap pertama nanti akan dibuat di Entrop dan Kampwolker,” pungkasnya.