Pasific Pos.com
Sosial & Politik

Ini Pernyataan Sikap Forum Indonesia Bersatu, Sikapi Penolakan Otsus Jilid II

Tokoh Adat, Agama, Pemuda Papua saat menyatakan sikap terkait demo penolakan Otsus

SENTANI – Sekelompok tokoh adat, Ondoafi, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan intelektual di Kabupaten Jayapura yang menamakan diri sebagai Forum Indonesia Bersatu (FIB) di Tanah Papua pasca aksi demo menolak perpanjangan Undang-Undang (UU) Otonomi Khusus (Otsus) Jilid II di Papua yang digelar di Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) Abepura, Kota Jayapura, Papua, Rabu (14/7/2021).

Pertemuan tersebut dihadiri oleh para tokoh yang hadir antara lain, Koordinator Forum Indonesia Bersatu di Tanah Papua yang juga Ketua Presidium Putra Putri Pejuang Pepera (P5) Provinsi Papua Yanto Eluay yang didampingi oleh Tokoh Agama Pdt. Cato Mauri S.Th, Wakil Ketua Koordinator Pengendali Masyarakat Pegunungan Tengah di Jayapura Sem Kogoya, Ondoari Grimenawa Martinus Kasuai, Tokoh Masyarakat Grimenawa Beni Tesia dan Tokoh Pemuda Sentani Nelvis Manobi.

Dari hasil pertemuan tersebut para tokoh masyarakat dan tokoh adat serta tokoh pemuda di Kabupaten Jayapura ini kemudian mengeluarkan pernyataan sikap yang tertuang dalam 3 poin yang dibacakan oleh Wakil Koordinator Pengendali Masyarakat Pegunungan Tengah di Jayapura, Sem Kogoya.

Yang pertama, kata Sem, menyikapi situasi dan kondisi serta dinamika yang berkembang di atas tanah Papua terkait keberlanjutan Otsus Papua,FIB dengan tegas menolak segala bentuk aksi unjuk rasa (demo) penolakan terhadap kelanjutan Ottsus Papua.

“Kami mengimbau agar seluruh elemen dan komponen masyarakat Papua, baik mahasiswa dan masyarakat untuk ikut menjaga keamanan dan situasi yang kondusif, aman dan damai di tanah Papua,”imbuh Sem.

Kami para tokoh yang tergabung dalam wadah Forum Indonesia Bersatu di Tanah Papua, lanjut Sem, telah bersepakat untuk mendukung kelanjutan pelaksanaan Otsus Papua dengan pertimbangan sebagai berikut, bahwa masyarakat saat ini sangat membutuhkan dukungan anggaran Otsus untuk membiayai berbagai sector kebutuhan.

“Baik kebutuhan di sektor pendidikan, kesehatan dan juga pembangunan sektor masyarakat”katanya.

Selain itu menurut Sem, Otsus Papua harus segera di implementasikan dengan regulasi untuk kepentingan masyarakat Papua, bukan untuk kepentingan para pejabat korup Papua.

Dalam pernyataan tersebut, FIB Juga meminta para pejabat Papua maupun Politisi Intelektual agar tidak memanfaatkan komponen mahasiswa, Ormas dan masyarakat untuk melakukan aksi-aksi penolakan terhadap keberlanjutan Otsus Papua.

Sementara itu, Ondofolo Kampung Sereh, Yanto Eluay menuturkan bahwa pada hari ini Ia bersama para tokoh dari unsur Adat, Agama, Pemuda dan lainnya yang tergabung dalam Forum Indonesia Bersatu di Tanah Papua mengeluarkan pernyataan sikap resmi

“Kita sama-sama komitmen untuk menjaga kedamaian di tanah Papua. Kami yang mewakili seluruh unsur Forum Indonesia Bersatu ini menyampaikan sikap dan kami harap ini merupakan kontribusi kami dari Forum Indonesia Bersatu untuk Papua yang lebih baik, aman dan damai,” tegas Yanto Eluay.

“Kami berharap apa yang dilakukan pemerintah terkait kelanjutan Otsus Jilid II, itu harus disyukuri dan dalam implementasi Otsus ini kita turut mengawasinya. Supaya Otsus ini benar- benar dapat bermanfaat bagi masyarakat adat atau orang asli Papua. Kami berterimakasih kepada Presiden dan DPR RI atas ini,” lanjutnya.

Sementara itu, Tokoh Agama, Pdt. Cato Mauri, S.Th, dalam kesempatan tersebut meminta kepada seluruh masyarakat Papua agar menjadikan Otsus ini sebagai berkat dari Tuhan.

“Mari kita sikapi Otsus ini sebagai berkat Tuhan, mungkin ditahap I (pertama) ada kepincangan- kepincingan. Namun diperiode II (kedua) ini, kita harus maju terus untuk menjadi berkat bagi orang asli Papua dan seluruh masyarakat yang ada di tanah Papua,” ajak Pdt. Mauri.

Untuk itu, dirinya meminta dukungan kepada masyarakat Papua untuk evaluasi Otsus periode (Jilid) I. Kekurangan sebelumnya untuk diperbaiki, sehingga periode lanjut atau II itu bisa tepat sasaran.

“Mari kita dukung hal itu. Jika di tahap I atau pertama terjadi permasalahan, yang hanya dinikmati oleh elit- elit Papua saja. Maka perlu dievaluasi dan betul- betul ditahap II ini bisa untuk masyarakat Papua. Sehingga ini menjadi berkat Tuhan dan mari kita perbaiki di tahap II ini agar tepat sasaran,” tandasnya.

Artikel Terkait

JOAN Tutup Debat Pertama dengan Closing Statement yang Memukau dan Bijaksana

Jems

Temui Cawagub Aryoko, PGRI Curhat Soal Kondisi Pendidikan di Pedalaman

Jems

Pangkoopsud III Berharap Kehadiran TNI AU Harus Dirasakan Manfaatnya oleh Masyarakat

Jems

Ester Yaku Gugat Pansel DPRK Kabupaten Jayapura ke PTUN

Jems

Ketua Peradilan Adat Minta Masyarakat Hargai Kerja Pansel DPRK

Jems

Soal Jabatan Ketua DPRK Defenitif, DPC GAMKI Dukung Keputusan Partai Pemenang

Jems

Dilantik Menjadi Anggota DPRK, Mashita Idar Gelar Syukuran Bersama Kerabat dan Pendukung

Jems

Penunjukan Siapa yang Menduduki Ketua DPRK Jayapura Hak Prerogatif Partai Pemenang

Jems

Aktivis Politik Kabupaten Jayapura Berharap Ketua DPRK Dijabat Orang Asli Papua

Jems

Leave a Comment