Pasific Pos.com
Ekonomi & BisnisHeadline

Ini Manfaat Perusahaan Go Public

Suasana seminar Go Public yang digelar BEI Papua. (Foto : Sari)

Jayapura – Saptono Adi Junarso selaku Advisor Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia menjelaskan manfaat bagi perusahaan apabila go public.

“Salah satu yang menjadi motivasi perusahaan go public adalah Good Corporate Governance (GCG). Karena perusahaan masuk ke bursa, wajib memiliki standar GCG tingkat nasional bahkan secara global,” jelasnya dalam kegiatan seminar bertajuk “Go Big with Go Public” yang digelar BEI Papua di Swiss-Belhotel Papua di Kota Jayapura, Rabu (11/9/2024).

Selain itu, citra perusahaan akan naik kelas, kemudian meningkatkan nilai perusahaan. Manfaat lainnya, meningkatkan kinerja, profesionalisme dan loyalitas karyawan, likuiditas untuk pemilik, karyawan dan investor, menghindari kemungkinan perpecahan pemilik, mendapatkan mitra usaha strategis, pendanaan tanpa batas, likuiditas untuk pemilik, karyawan dan investor, insentif pajak.

Saptono juga menjelaskan manfaat go public bagi perusahaan keluarga yaitu dapat menjadi solusi untuk suksesi dan pengembangan perusahaan keluarga.  “Go public membangun perusahaan keluarga menjadi perusahaan profesional, karena dikelola secara kompeten,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Papua, Kresna Aditya Payokwa mengatakan, hingga 6 September 2024, sebanyak 34 perusahaan telah mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana yang dihimpun mencapai Rp5,2 triliun.

Adapun untuk Efek bersifat Utang dan Sukuk (EBUS), terdapat 105 emisi dari 63 perusahaan dengan dana dihimpun mencapai Rp89,1 triliun. Kini pasar modal Indonesia menjadi yang paling menarik diantara emerging market lainnya.

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Ernst and Young (EY), pada kuartal satu tahun 2024, Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-4 di dunia dan peringkat ke-1 di ASEAN dari sisi jumlah initia; public offering (IPO) atau go public.

Dari sisi demand, pertumbuhan investor di Indonesia juga mengalami kenaikan yang sangat baik. Per Juli 2024, total investor sudah mencapai 13 juta di mana sekitar 44,2 persen merupakan investor saham.

Di Papua, kata Kresna, terdapat sekitar 96.195 investor, dimana 24 persen atau 23.585 investor berasal dari Kota Jayapura.

BEI melalui seluruh jaringan kantor perwakilan yang ada di seluruh wilayah Indonesia, termasuk kantor perwakilan di Papua, akan terus berupaya memberikan edukasi, pendampingan, dan sosialisasi untuk meningkatkan literasi sebanyak-banyaknya kepada para pengusaha maupun investor.

“Masih banyak pekerjaan rumah kita bersama untuk meningkatkan literasi dan inkluasi keuangan di Papua ini guna menyukseskan kondisi perekonomian yang stabil. Salah satu program yang menjadi gagasan kami yaitu #GoPublicLebihBaik,” ucapnya.

Dia berharap, kampanye ini dapat meningkatkan inklusi pendanaan di pasar modal bagi para pemilik dan manajemen perusahaan yang berawal dari Papua.

Kepala OJK Papua, Muhammad Ikhsan Hutahaean mengatakan, OJK bersama Self-Regulatory Organization atau SRO dan pelaku industri pasar modal lainnya terus berupaya mensosialisasikan kepada calon emiten agar memanfaatkan pasar  modal sebagai alternatif pembiayaan.

“Perusahaan yang melakukan penawaran saham melalui initial public offering (IPO) atau go public, memiliki kesempatan untuk bertransformasi dari perusahaan tertutup menjadi terbuka, yang memiliki pengelolaan lebih baik, profesional dan transparan,” jelasnya.

“Perolehan pendanaan dapat digunakan untuk meningkatkan modal kerja dalam membiayai pertumbuhan perusahaan. Keunggulan lain yang dimiliki perusahaan yang melakukan IPO yaitu image perusahaan meningkat melalui peliputan media dan penyedia data sehingga eksposur perusahaan dan produk yang dimiliki juga meningkat,” sambung Ikhsan.

Menurutnya, IPO dapat menciptakan peluang bisnis baru yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan.

Leave a Comment