Jayapura – Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) akan menyelenggarakan Konferensi Nasional (Konas) ke-IX pada 13-16 April 2021 di Kota Jayapura, Papua.
Ketua Sinode GKII Pusat, Pdt.Dr.Daniel Ronda mengatakan Konas IX GKII mengambil tema ‘Gereja Yang Sehat, Bertumbuh dan Berdampak’. Tema ini, kata Daniel, bermakna gereja lokal dapat secara rohani, sosial, holistik dan juga bertumbuh disegala arah.
“Bukan hanya bertumbuh iman, tapi juga bagaimana gereja dapat membantu pemerintah dalam hal ini menangani situasi ekonomi yang sulit, lalu kita melakukan pendekatan holistik, misalnya pertanian, bantuan ekonomi dan lainnya,” ujar Daniel.
“Kita mau gereja menunjukkan ciri khas kasih, tapi pada saat yang sama menjadi pembawa damai. Itulah yang menjadi panggilan kita,” lanjut Daniel.
Agenda lainnya, dalam penyelenggaraan Konas adalah penyusunan program dan juga pemilihan kepengurusan yang baru untuk 5 tahun kedepan.
Daniel menjelaskan pelaksanaan Konas ke-IX digelar secara virtual dan tatap muka. “Awalnya 1000 peserta, tapi karena ada pandemi Covid-19, jadi peserta resmi hanya 650 orang. 300 orang mengikuti secara tatap muka di Kota Jayapura di dua tempat yang berbeda, selebihnya secara virtual di wilayah masing – masing,” jelas Daniel.
Ketua Panitia Pelaksana Konas ke-IX, Yusuf Yambi Yabdi mengatakan, ini merupakan suatu kebangkitan Papua karena beberapa event nasional diselenggarakan di Papua salah satunya Konas ke-IX selain Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX.
“Ini momen penting bagi kita semua di Tanah Papua, oleh karena itu kami telah menyiapkan acara dengan baik sehingga hal -hal yang menjadi mimpi GKII dan juga mimpi Indonesia bagaimana gereja bisa menjadi partner pemerintah dalam membangun bangsa Indonesia baik di Papua, maupun di daerah lain,” ucap Yusuf.
Yusuf mengatakan, ada 1 sekretaris dan 16 bidang yang bekerja untuk mensukseskan Konas ke-IX.
Sementara itu, Ketua GKII Sinode Wilayah I Papua, Pdt. Petrus Bonyadone, M.Th mengatakan dalam kaitan ini semua pihaknya melihat satu kebangkitan cukup penting.
“Secara khusus bahwa gereja akan selalu hadir sebagai mitra pemerintah yang siap membangun Papua,” ujar Petrus.
Dia juga mengungkapkan bahwa event nasional Konas sebagai suatu kebangkitan untuk generasi muda yang merasa memiliki dan punya peran kedepan.
“Tentu saja kita ini berjalan dengan rentang waktu bahwa ketika waktu itu akan berakhir, maka yang muda siap melanjutkan tongkat estafet secara khusus kemajuan gereja hanya untuk Kemuliaan Nama Tuhan,” ucap Petrus.
Menurutnya, pelaksanaan Konas ke-IX di Kota Jayapura yang merupakan ibukota Provinsi Papua dan sebagai barometer untuk mengukur semua pengembangan yang ada.
“Pada momen ini secara internal melihat misi gereja menjadi harapan kita bahwa Papua damai, Papua harus bangkit dan memberkati,” imbuhnya.(Zul)