SENTANI – Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) II Kabupaten Jayapura Tahun 2022 secara resmi telah dibuka pada Minggu 10 Juli 2022, namun Pertina Kabupaten Jayapura mengancam akan mengundurkan diri sebagai peserta Porkab II 2022.
Ketua Komisi Hukum pada Pertina Kabupaten Jayapura Jhon Mauridz Suebu mengatakan, pihaknya akan mundur dari peserta Porkab II Kabupaten Jayapura 2022 yang telah dibuka pada Ahad 10 Juli 2022, karena tidak adanya keterbukaan dari Panitia Porkab dalam hal biaya pelaksanaan dan perlengkapan pertandingan terhadap cabang olahraga (Cabor) tinju.
Salah satu panitia Porkab yakni, Parson Horota selaku Koordinator Bidang Pertandingan saat ditemui para awak media menerangkan, bahwa tinju merupakan salah satu cabang olahraga pada Porkab II yang sudah diverifikasi oleh Bidang Pertandingan pada Sabtu 9 Juli 2022.
“Kita sudah verifikasi (tinju) itu pada malam minggu, kalau gak salah itu malam minggu dan langsung temui saya. Jadi, saya langsung duduk verifikasi dengan mereka dan memang yang belum ada itu ring tinju. Kita sudah kasi masuk sesuai dengan mereka punya permohonan yaitu, ring tinju itu 50 juta rupiah, itu kita sudah taruh idealnya. Karena yang lainnya itu mereka sendiri yang belanjakan,” ungkap Parson Horota di Sentani (Senin 11/7/2022) malam.
“Jadi setiap cabor itu, sebelum mereka punya RKA kita lakukan verifikasi itu sudah kita distribusikan 50 juta rupiah. Ya, kita kasih 50 juta per cabor untuk 17 cabor. Kita didistribusikan 50 juta ke cabor itu, paling tidak untuk DP awal,” tambah Parson Horota menjelaskan.
Parson mengatakan, dirinya langsung memproses namun karena itu bertepatan di hari libur kerja yakni, sabtu dan minggu sehingga tidak bisa proses permintaan uang. Nanti di hari Senin, 11 Juli ini pihaknya baru bisa memproses permintaan uang.
“Tapi besok (selasa) semua sudah bisa masuk ke rekening. Karena saya tidak bisa bayar tunai, uang begitu masuk dari panitia Porkab ke bidang saya, saat itu juga saya langsung bawa daftar, taruh di bank dan langsung bank distribusi ke rekening masing-masing cabor,”
“Jadi, tidak ada satu rupiah pun yang saya sentuh. Karena mereka punya rincian sudah ada, jadi tinggal mereka belanja sesuai dengan kebutuhan yang mereka butuhkan. Sebetulnya, mereka sudah bisa tahu, apa yang mereka belanjakan cuma rasionalnya saja yang dong belum tahu,” sambungnya.
Ditanya soal ancaman Pertina (Tinju) yang akan mengundurkan diri sebagai peserta Porkab, Parson menerangkan tidak bisa memaksa apakah satu cabor mau ikut atau tidak sebagai peserta Porkab II.
” Jadi kalau macam tadi tinju sampaikan bahwa mereka mau mundur, saya pikir kita dari panitia tidak bisa paksa untuk satu tim itu harus ikut atau tidak begitu. Jika rasa tidak bisa, kenapa waktu rapat dengan pak Bupati tidak langsung bilang, kalau kami dari cabor tinju tidak bisa dengan biaya seperti ini, selesai toh,”
“ Kan namanya olahraga, ya kitong harus gentleman dan berjiwa patriot olahraga. Seperti lagu kami patriot olahraga, yang pantang mundur dan menyerah, jadi apapun itu harus maju,” imbau Parson Horota.
Lagipula kata Parson, dari sekian banyak Cabor yang paling besar biayanya salah satunya adalah Cabor Tinju.
