SENTANI – Kegiatan pelatihan bagi petugas ambulans gelaran Palang Merah Indonesia (PMI) Papua di Suni Garden Lake Hotel and Resort, Hawaii, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, berakhir Rabu (31/3/2021).
Pelatihan ini ditutup Wakil Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan Sosial Papua, dr. Raflus Doranggi yang saat itu menyaksikan langsung simulasi ambulans yang dilakukan oleh kru ambulans PMI.
Raflus Doranggi mengatakan, pelatihan ini dilakukan agar dapat menambah pengetahuan bagi para kru ambulans untuk bekerja sesuai dengan prosedur dan tata penanganan yang standar berdasarkan ketentuan yang ada.
“Setelah pelatihan ini tentu kami mengharapkan tim atau kru ambulans yang sudah dilatih bisa stand by untuk terus melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan di masing-masing daerah,” ujar Raflus ketika dikonfirmasi wartawan usai ujian simulasi ambulans, di Suni Garden Lake Hotel and Resort, Hawaii, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (31/3/2021) sore.
Para peserta pelatihan, lanjut mantan Ketua PMI Cabang Kabupaten Jayapura ini, berjumlah 15 orang yang datang dari 4 kabupaten dan 1 kota, yang datang dari Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Merauke karena di sesi terakhir dari pelatihan ini mereka diuji melakukan simulasi ambulans.
“Jadi simulasi ini seolah-olah mereka sedang berjaga di markas, lalu ada panggilan dari masyarakat, bahwa ada kecelakaan dan korban yang akan dirujuk ke rumah sakit. Nah, itulah kita melihat keterampilan mereka bagaimana menangani mulai saat di panggil itu berapa waktu yang mereka tempuh sampai ke TKP atau lokasi kecelakaan, kemudian mengevakuasi korban itu juga penanganannya seperti apa itu yang dilihat atau dinilai. Karena nanti usai pelatihan ini mereka akan diberi sertifikat dari PMI, ya mungkin ada yang lulus dan tidak lulus,” lanjutnya.
Selain itu, mantan Ketua PMI Cabang Kabupaten Jayapura ini mengharapkan ke depannya masih ada pelatihan serupa lagi, karena pelatihan kali ini dilakukan dengan waktu yang singkat dan juga tim atau kru ambulans yang ikut pelatihan ini dengan jumlah terbatas.
“Tindaklanjut dari pelatihan ini, kami harapkan bisa memagangkan mereka ke salah satu daerah untuk lebih mempertajam keterampilan yang mereka miliki. Sehingga ketika mereka kembali sudah bisa melaksanakan ilmu yang mereka dapat itu di masing-masing daerah,” paparnya.
Raflus menambahkan, materi yang diberikan yaitu tentang manajemen ambulans dari tindakan pertolongan pertama, tindakan dalam ambulans, teknis mengemudi ambulans dan peraturan lalulintas dalam gawat darurat. Materi disampaikan oleh pelatih PMI Pusat, dengan metode teori dan praktek simulasi lapangan.
“Kemudian materi kelengkapan kendaraan, mempersiapkan kendaraan, isi kendaraannya apa saja alat yang ada dalam ambulans, lalu cara mengangkat pasien dan juga menurunkan pasien dari ambulans. Hasil yang diharapkan, petugas ambulans dari korps sukarelawan PMI ini bisa lebih terampil lagi dan dapat melengkapi kemampuan dalam menunjang armada ambulans,” tukasnya.