WAROPEN-Perputaran uang yang kurang lancar, daya beli masyarakat yang menurun, gairah pasar yang lesu, keluhan pelaku ekonomi lainnya dibidang pertanian, kehutanan dan perikanan, adalah bukti dari menurunnya angka Pertumbuhan PDRB di Kabupaten Waropen, selama dua tahun terakhir ini.
Hal ini menjadi sorotan dari Fraksi Amanat Bersama yang dibacakan oleh Abbas Umar, dalam pidato saat menyampaikan pendapat umum fraksinya pada sidang lanjutan Paripurna III Terhadap Rancangan KUA-PPAS di Ruang Sidang DPRD Waropen, Selasa (9/3/2021).
Selain mengamati roda perputaran uang, Fraksi ini juga meminta kepada Pemerintah Daerah untuk menyediakan sarana air bersih kepada masyarakat. Terlebih Waropen yang banyak dikelilingi oleh sungai-sungai besar, dan kategori air tergolong baik.
Dia juga mengkritisi Dokumen Kebijakan Umum Anggaran (KUA), dimana didalamnya terdapat angka devisit yang cukup besar, jika dihapkan dengan kondisi belanja yang lebih besar dari pendapatan.
Untuk mengurangi devisit kata Abbas Umar, lebih baik untuk dilakukan sinkronisasi dan menghapus atau mengurangi belanja yang tidak menyentuh langsung kepada masyarakat.
Fraksi ini menyarankan solusi agar sejumlah anggaran pada pos-pos seperti belanja tak terduga, sejumlah dana hibah, belanja modal peralatan dan mesin, dapat ditekan. (il/af)